Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab mencuci siwak,
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ بْنُ سَعِيدٍ الْكُوفِيُّ الْحَاسِبُ حَدَّثَنِي كَثِيرٌ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَاكُ فَيُعْطِينِي السِّوَاكَ لِأَغْسِلَهُ فَأَبْدَأُ بِهِ فَأَسْتَاكُ ثُمَّ أَغْسِلُهُ وَأَدْفَعُهُ إِلَيْهِ
Muhammad bin Basysyar telah menceritaka kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Abdullah Al-Anshari telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Anbasah bin Sa’id Al-Kufi Al-Hasib telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Katsir telah menceritakan kepada kami, dari Aisyah, bahwa Nabiyullah saw. bersiwak, lalu beliau memberikan siwak itu kepadaku agar aku mencucinya, maka aku pergunakan dulu untuk bersiwak, kemudian aku mencucinya dan mengembalikannya kepada Nabi.
Penjelasan:
Al-Allamah Abu At-Thayyib Muhammad Syams Al-Haq Al-Adhim Abadi dalam kitab Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud memberi penjelasan bahwa Sayyidah Aisyah r.a. mengharap keberkahan mulut Rasulullah saw. sampai ke mulut beliau melalui siwak Rasulullah saw. Hadis ini juga menunjukkan bolehnya tabarruk atau mengambil keberkahan dari atsarnya orang-orang shalih serta menikmatinya. Selain itu, bolehnya menggunakan siwak milik orang lain, dan sunnah mencuci siwak.