Hadispedia.id – Al-Imam Ibnu Majah dalam Sunan-nya pada kitab muqaddimah bab menjauhi bid’ah dan perdebatan,
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ، وَهَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَا: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ وَرْدَانَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَهُوَ بَاطِلٌ، بُنِيَ لَهُ قَصْرٌ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ، بُنِيَ لَهُ فِي وَسَطِهَا، وَمَنْ حَسَّنَ خُلُقَةُ، بُنِيَ لَهُ فِي أَعْلَاهَا»
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi dan Harun bin Ishaq, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Salamah bin Wardan dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah Saw bersabda,
“Siapa saja meninggalkan dusta, sementara dia bathil, maka akan dibangunkan baginya istana di tepian surga. Siapa saja meninggalkan debat meskipun ia benar, maka akan dibangunkan baginya istana di tengah surga. Siapa saja memperbaiki akhlaknya maka baginya akan dibangunkan istana di surga yang paling tinggi.”