Hadispedia.id – Selain disunahkan menyegerakan berbuka, bagi orang yang berpuasa juga disunahkan untuk makan sahur. Hal ini telah disabdakan oleh Nabi saw. dalam hadis beliau yang dikutip oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Bulughul Maram Bab Puasa sebagaimana berikut.
ุนููู ุฃูููุณู ุจููู ู ูุงูููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: “ุชูุณูุญููุฑููุง ููุฅูููู ููู ุงูุณููุญููุฑู ุจูุฑูููุฉู.”ย ู ุชูู ุนููู
Dari Anas bin Malik r.a., dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sahurlah kalian, karena di dalam sahur itu ada keberkahan.” Muttafaqun ‘alaih.
Analisis Lafadz
ุชูุณูุญููุฑููุง, makan dan minumlah pada waktu sahur. As-Sahar adalah nama waktu yang jatuh sebelum fajar. Perintah pada lafadz ini menunjukkan hukum sunah, bukan wajib. Hal ini didasarkan pada ijma’ ulama bahwa sahur bukanlah sesuatu yang wajib. Selain itu, terdapat riwayat yang menyatakan bahwa Nabi saw. dan para sahabat pernah melakukan wishal, yaitu mereka berpuasa tanpa makan sahur.
ุงูุณููุญููุฑู (as-suhur, dengan didlummah sinnya) berarti makan pada waktu sahur. Sedangkan jika dibaca fathah sinnaya/ as-sahur, maka berarti makanan yang dimakan saat sahur. Hanya saja di Indonesia sahur sudah menjadi istilah untuk aktifitas makan, bukan makanannya.
ุจูุฑูููุฉู keberkahan. Maksudnya dengan makan sahur dapat memberikan kekuatan untuk berpuasa dan mendapat pahala yang besar. Hal ini disebabkan karena waktu sahur itu bersamaaan dengan waktu zikir, shalat, istighfar, ibadah lain yang menambah ganjaran pahala amal, dan waktu yang diyakini orang yang berdoa pada saat itu dikabulkan doanya. Seandainya seseorang tidak bangun sahur, niscaya dia masih tenggelam di dalam tidurnya dan meninggalkan amal ibadah tersebut.
Baca juga: Dalil Hadis Anjuran untuk Takjil/Menyegerakan Berbuka Puasa
Dalam riwayat Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a. disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
ย ย ุงูุณููุญููุฑู ุฃููููููู ุจูุฑูููุฉู ููููุง ุชูุฏูุนูููู ูููููู ุฃููู ููุฌูุฑูุนู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฌูุฑูุนูุฉู ู ููู ู ูุงุกู ููุฅูููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ููู ูููุงุฆูููุชููู ููุตููููููู ุนูููู ุงููู ูุชูุณูุญููุฑูููู
“Makan sahur itu berkah, maka janganlah kalian meningalkannya meskipun salah satu dari kalian hanya meneguk satu tegukan air, karena sungguh Allah swt. dan para malaikat-Nya bershalawat untuk orang-orang yang makan sahur.”
Imam Al-Munawi dalam kitab Faidul Qadir menjelaskan bahwa maksud dari Allah bershalawat adalah Allah swt. merahmati mereka. Sedangkan malaikat bershalawat adalah malaikat beristighfar atau memintakan ampunan kepada Allah untuk mereka.
Selain itu, sahur merupakan pembeda antara umat Islam dengan ahli kitab. Hal ini sebagaimana riwayat Imam Muslim secara marfu’;
ููุตููู ู ูุง ุจููููู ุตูููุงู ูููุง ููุตูููุงู ู ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ุฃูููููุฉู ุงูุณููุญููุฑู
“Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.
NB: Disarikan dari kitab Ibanatul Ahkam; Syarah Kitab Bulughul Maram karya Hasan Sulaiman An-Nuri dan Alawi Abbas Al-Maliki juz 2 halaman 293-294 dan kitab Subulus Salam karya Imam As-Shanโani juz 2 halaman 154-155.