Gambaran Mata dan wajah Rasulullah saw. Kajian Kitab As-Syamail Al-Muhammadiyah ke-6

Hadispedia.id.- Gambaran mata dan wajah Rasulullah saw. sangat indah seperti yang akan dijelaskan dalam hadis. Beliau memiliki sifat yang indah baik secara fisik maupun karakter. Menjelaskan sifat-sifat beliau tidak bisa secara langsung dari teks hadis, kecuali bagi para ahli yang mumpuni, baik dari sisi riwayat dan dirayahnya.

Memerhatikan dan menelaah pendapat ulama adalah sebuah keharusan untuk mengulas sifat-sifat beliau, termasuk mengenai gambaran mata dan wajah Rasulullah saw. Maka dari itu, perhatikan riwayat ‘Ali bin Abi Thalib di bawah ini:

كَانَ عَلِيٌّ إِذَا وَصَفَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لم يكن رسول الله صلى الله عليه وسلم بِالطَّوِيلِ الْمُمَّغِطِ، وَلَا بِالقَصِيرِ المُتَرَدِّدِ، وَكَانَ رَبْعَةً مِنَ القَوْمِ، وَلَمْ يَكُنْ بِالجَعْدِ القَطَطِ وَلَا بِالسَّبِطِ، كَانَ جَعْدًا رَجلًا، وَلَمْ يَكُنْ بِالمُطَهَّمِ، وَلَا بِالمُكَلْثَمِ، وَكَانَ فِي الوَجْهِ تَدْوِيرٌ، أَبْيَضُ، مُشْرَبٌ أَدْعَجُ العَيْنَيْنِ، أَهْدَبُ الأَشْفَارِ، جَلِيلُ المُشَاشِ وَالكَتَدِ، أَجْرَدُ ذُو مَسْرُبَةٍ شَثْنُ الكَفَّيْنِ وَالقَدَمَيْنِ إِذَا مَشَى تَقَلَّعَ كَأَنَّمَا يَمْشِي فِي صَبَبٍ، وَإِذَا التَفَتَ التَفَتَ مَعًا، بَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ، وَهُوَ خَاتَمُ النَّبِيِّينَ، أَجْوَدُ النَّاسِ صَدْرًا، وَأَصْدَقُ النَّاسِ لَهْجَةً، وَأَلْيَنُهُمْ عَرِيكَةً، وَأَكْرَمُهُمْ عِشْرَةً، مَنْ رَآهُ بَدِيهَةً هَابَهُ، وَمَنْ خَالَطَهُ مَعْرِفَةً أَحَبَّهُ، يَقُولُ نَاعِتُهُ: لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ صلى الله عليه وسلم.

‘Ali ketika menyifati Nabi saw, Ia berkata: Rasulullah saw tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Beliau berperawakan sedang di antara kaumnya. Rambutnya tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya agak kemerah-merahan, matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. Beliau memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai pusar.

Telapak tangan dan kakinya terasa tebal. Apabila beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakan-akan turun ke tempat yang rendah. Apabila beliau berpaling, maka seluruh badannya ikut berpaling. Di antara kedua bahunya terdapat khatam al-nubuwah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah di antara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar di antara semua orang. Perangainya sangat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan. Barangsiapa yang melihatnya, pasti akan menaruh hormat padanya. Dan barangsiapa yang pernah berkumpul dengannya, kemudian kenal padanya, tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah berkata, “Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa beliau saw.”

Dari kutub al-sittah hanya Imam Tirmidzi yang meriwayatkan hadis ini. Namun, hadis ini juga  bisa ditemukan dalam Musnad Ahmad, Musnad al-Bazzar, Shahih Ibn Hibban dan Musnad Abi Daud al-Thayalisy.

Mata dan Wajah Rasulullah saw.

Beberapa sifat fisik Nabi saw. dalam hadis ini sudah dibahas, sehingga pembahasan ini mengenai sifat fisik yang lain, seperti mata dan wajah Rasulullah saw. hingga pada timbal balik seseorang yang membersamainya. Ini banyak dideskripskan melalui kalimat-kalimat sukar.

Kata al-‘Ad’aj dalam hadis mempunyai arti kedua mata yang sangat hitam, seperti itulah mata Rasulullah saw. Sedangkan wajah beliau tidak bulat lagi kecil dan tubuh beliau tidak gemuk. Gambaran mata dan wajah Rasulullah saw. ini dapat kita jumpai dalam kitab Syu’ab al-Iman.

Menurut imam Al-Baihaqi dalam kitab tersebut, maksud dari al-Misyasy adalah ujung dari bahu, atau bisa diartkan dengan perkumpulan ujung bahu dan lengan bagian atas.  Kemudian kata al-katad yaitu tulang belakang yang lurus ke leher. Keduanya (al-Misyasy dan al-katad) sama-sama besar.

Seseorang yang mencintai Rasulullah saw.

Rasulullah saw. adalah seseorang yang paling jujur perkataanya, paling lembut karakternya. Kata al-‘arikah berarti karakter, sedangkan dikatakan mempunyai karakter yang lembut apabila seseorang itu yang lembut, penurut, sedikit kontroversi dan rasa bencinya. Begitu menurut Jalaluddin al-Syuyuti dalam Qut al-Mughtadi ala Jami’ al-Tirmidzi.

Barangsiapa berteman dengan Nabi saw. dia akan menghormatinya. Barangsiapa yang melihat, dia akan dikejutkan dan barangsiapa yang bergaul dan kenal kepadanya, dia akan mencintai Nabi saw.[]

.

Karimullah
Karimullah
Karimullah, Anggota CRIS Foundation aktif juga di https://terangterabaikan.blogspot.com

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru