Hadis Keutamaan Doa Sapu Jagat

Hadispedia.id – Beberapa hari lalu, grup gambus Sabyan merilis single terbarunya berjudul “Sapu Jagat”. Lagu yang salah satu liriknya digubah dari doa yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an tersebut langsung tranding di Youtube Indonesia. Doa tersebut memang terkenal dengan sebutan doa sapu jagat.

Dalam riwayat Imam Al-Bukhari, menurut kesaksian sahabat Anas bin Malik r.a. disebutkan bahwa Nabi saw. sering sekali membaca doa sapu jagat ini.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdul Warits telah menceritakan kepada kami, dari Abdul Aziz, dari Anas, ia berkata, “Doa yang paling banyak dibaca Nabi saw. adalah Allahumma Rabbanaa atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘‘dzaban nar (Wahai Allah, Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka).”

Menilik makna doa tersebut, tidak heran jika ia dikenal dengan doa sapu jagat. Hal ini disebabkan karena ia tidak hanya mengandung permintaan kebaikan di dunia melainkan juga di akhirat, bahkan permintaan agar dihindarkan dari siksa api neraka. Di dalam riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa Sahabat Anas bin Malik r.a. pun mengikuti jejak Rasulullah saw. dengan senantiasa membaca doa sapu jagat. Bahkan ketika ia hendak membaca doa yang lain , maka ia pun juga selalu menyertakan doa tersebut.

Doa sapu jagat ini menunjukkan betapa Allah dan Rasulullah saw. mengajarkan kepada umat Muslim agar tidak melupakan akhirat dalam setiap doanya. Imam Badrud Din Al-Aini dalam kitab Umdatul Qari menjelaskan bahwa sebagian Orang Arab dulu ada yang terlalu fokus berdoa agar tahun ini ada hujan, tahun kesuburan, dan tahun lahirnya anak-anak yang baik.

Namun, mereka tidak sama sekali menyebutkan kebaikan untuk urusan akhirat. Oleh sebab itu, di dalam Al-Qur’an, Allah swt. menyebutkan, mereka tidak mendapatkan apapun di akhirat. Sementara di antara mereka ada yang berdoa dengan doa sapu jagat tersebut, maka mereka pun memperoleh apa yang mereka usahakan.

Qadhi Iyadh sebagaimana dikutip oleh Imam Badruddin Al-Aini menjelaskan bahwa maksud dari hasanah (kebaikan) disini menurut ulama adalah kenikmatan. Maka ia meminta kenikmatan dunia, akhirat, dan terjaga dari azab.  Sementara imam Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa hasanah di dunia adalah berupa dapat beribadah, sedangkan hasanah di akhirat adalah berupa surga dan ampunan. Disebutkan juga bahwa maksud hasanah adalah memperoleh kenikmatan baik di dunia maupun di akhirat sebagaimana penjelasan Qadhi ‘Iyadh di atas.

Terkait dengan doa sapu jagat ini, terdapat kisah menarik yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya yang bersumber dari Sahabat Anas bin Malik r.a.

Suatu hari, Rasulullah saw. pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah hingga kurus dan lemah tubuhnya seperti seekor burung kecil.

“Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Tanya Rasulullah saw.

“Ya, saya pernah berdoa, “Ya Allah, Ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini!” Jawab laki-laki itu.

Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah saw. kaget seraya bersabda,

“Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu?. Tentu kamu tidak akan kuat. Mengapa kamu tidak berdoa, “Allahumma Atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzabbannar (Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka).”

Sahabat Anas r.a. berkata, “Lalu, Rasulullah saw. berdoa kepada Allah swt. untuk sahabat tersebut. Akhirnya, Allah pun menyembuhkannya.”

Kisah tersebut semakin mempertegas pentingnya doa sapu jagat ini untuk senantiasa kita baca dalam setiap doa. Kita yakin, tidak ada manusia yang terlepas dari luput dan dosa. Kita pun tidak akan mampu jika kita menanggung azab itu baik di dunia dan akhirat. Maka, sudah semestinya kita berdoa, meminta kepada-Nya agar mengampuni dosa-dosa kita. Semoga kita memperoleh kebaikan baik di dunia maupun akhirat dan terhindar dari siksa neraka. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Annisa Nurul Hasanah
Annisa Nurul Hasanah
Penulis adalah peneliti el-Bukhari Institute

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru