Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab wudhu dengan nabidz (perasan buah),
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مَنْصُورٍ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ أَنَّهُ كَرِهَ الْوُضُوءَ بِاللَّبَنِ وَالنَّبِيذِ وَقَالَ: إِنَّ التَّيَمُّمَ أَعْجَبُ إِلَيَّ مِنْهُ
Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrahman telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Bisyr bin Manshur telah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dari Atha’, bahwasannya ia tidak suka berwudhu dengan susu ataupun perasan buah, ia berkata, “Sesungguhnya tayammum lebih aku sukai daripadanya.”