Ini Bunyi Hadis Agama Islam itu Mudah

Hadispedia.id – Ada seorang teman bertanya kepadaku, “Benarkah agama Islam itu agama yang memudahkan?” Iya, benar. Agama Islam adalah agama yang memiliki kemudahan, di mana Allah telah menghilangkan kesulitan-kesulitannya.

Sebagai contoh seorang musafir diperbolehkan men-jama’ sholatnya bahkan meng-qashar-nya. Orang yang sakit tidak mampu menggunakan air, akan membahayakan dan memberatkan jika ia menggunakan air maka diperbolehkan bertayamum. Dalam sedekahpun Allah swt. tidak menentukan harus seberapa kamu bersedekah tapi semampunya. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab Shahih Bukhari no. Indeks 39 juz 1 hal 16.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَأَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Sesungguhnya agama itu ringan, maka orang yang menyusahkan dirinya dalam agama ia tidak dapat melaksanakannya dengan sempurna. Oleh karena itu, kerjakan sebagaimana mestinya atau mendekati semestinya, dan bergembiralah (karena memperoleh pahala) serta beribadahlah (mohon pertolongan Allah) pada waktu pagi, petang, dan sebagian malam.”

Dalam kitab Fathul Bari dijelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang memudahkan. Seseorang yang menyusahkan dalam agama dan tidak memerhatikan aspek kemudahannya maka ia tidak akan mampu melaksanakannya dengan sempurna. Kerjakanlah dengan baik dan benar (tidak berlebihan dan tidak menguranginya). Jika tidak dapat mengerjakannya dengan sempurna maka kerjakanlah yang mendekati kesempurnaan.

Hadis ini jika dilihat dari segi sanad mempunyai status shahih karena tidak ada syad dan illat dari para perawinya. Abu Hurairah seorang sahabat, Sa’id bin Abi Sa’id seorang yang tsiqah, Ma’ni bin Muhammad seorang yang maqbul, Umar bin Ali seorang yang tsiqah.

Sedangkan jika dilihat dari segi matan, hadis ini tidak bertentangan dengan akal dan diperkuat dalam Surat al-Hajj (22): 78

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ

“Dia sekali-kali tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orangtuamu Ibrahim.”

Hadis ini juga disebutkan dalam kitab Sunan Al-Kubra dan Sunan An-Nasa’i dengan rawi pertama Abu Hurairah. Maka dapat disimpulkan bahwa status hadis ini adalah shahih.

Allah tidak memberikan kesulitan untuk hambanya dalam beragama. Memberikan rukhsah (keringanan atau dispensasi) jika tidak mampu mengerjakannya sebagaimana mestinya. Seperti yang dijelaskan Imam Bukhari dalam hadis ini melakukan perbuatan (amalan-amalan) tidak berlebihan, akan tetapi sebaiknya melakukan secara bertahap dan perlahan sehingga dapat melaksanakannya secara terus menerus.

Rizqotul Luqi Mufidah
Rizqotul Luqi Mufidah
Rizqotul Luqi Mufidah. Alumni Ilmu Hadis UIN Sunan Ampel Surabaya

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru