Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Iman bab mengingkari kebaikan suami dan kekufuran di bawah kekufuran,
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم: أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ. قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami, dari Malik, dari Zaid bin Aslam, dari Atha’ bin Yasar, dari Ibnu Abbas, ia berkata, Nabi saw. bersabda, “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah perempuan-perempuan yang ingkar.” Ditanyakan, “Apakah mereka mengingkari Allah?” Beliau bersabda, “Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu, maka ia akan berkata, ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu.”
Penjelasan:
Sering kali, hadis di atas dihighlight sebagai justifikasi bahwa perempuan menjadi penghuni neraka terbanyak disebabkan karena ia perempuan. Padahal, sebagaimana ditegaskan dalam buku Qiraah Mubadalah Kiai Faqihuddin Abdul Kodir, mereka masuk neraka karena amal perbuatannya.
Menurut Kiai Faqih, hadis tersebut harus ditafsiri secara korelatif. Artinya mengaitkan “masuk neraka” dengan sebabnya, yaitu “tidak bersyukur”. Sehingga, makna mubadalahnya adalah jika laki-laki “tidak bersyukur”, ia juga akan menjadi penghuni neraka. Oleh sebab itu, ungkapan yang netral dari semangat pesan hadis di atas adalah “Siapapun yang tidak pandai bersyukur terhadap pemberian atau layanan pasangannya (istri dari suami dan suami dari istri), maka ia akan mudah masuk neraka.”