Hadispedia.id – Imam Al-Khathib Al-Baghdadi di dalam kitab Syaraf Ashabil Hadis telah mengumpulkan beberapa perkataan para sahabat dan tabi’in lengkap dengan sanadnya seputar anjuran menyampaikan dan mengkaji hadis Nabi saw.
1. Sayyidina Ali r.a. berkata,
تَزَاوَرُوْا وَتَذَاكَرُوْا الْحَدِيْثَ فَإِنَّكُمْ إِنْ لَاتَفْعَلُوْا يَدْرُسُ
“Saling berkunjunglah kalian dan pelajarilah hadis, sungguh jika kalian tidak melakukannya, ia akan hilang.”
2. Ibnu Abbas r.a. berkata,
تَذَاكَرُوا هَذَا الْحَدِيْثَ، لَا يَتَفَلَّتْ مِنْكُمْ. فَإِنَّهُ لَيْسَ بِمَنْزِلَةِ الْقُرْآنِ، الْقُرْآنُ مَجْمُوْعٌ مَحْفُوْظٌ، وَإِنَّكُمْ إِنْ لَمْ تَذَاكَرُوْا هَذَا الْحَدِيْثَ يَفْلِتْ مِنْكُمْ. وَلَا يَقُوْلَنَّ أَحَدُكُمْ: حَدَّثْتُ أَمْسِ، لَا أُحَدِّثُ الْيَوْمَ. بَلْ حَدَّثْتُ أَمْسِ وَحَدِّثْ الْيَوْمَ وَحَدِّثْ غَدًا
“Pelajarilah hadis-hadis Nabi! Jangan sampai kalian abai terhadapnya! Perlu diingat bahwa khazanah hadis itu tidak sama seperti khazanah Al-Qur’an. Al-Qur’an itu seluruhnya sudah terkumpul dan terjaga, akan tetapi hadis tidak demikian. Jika kalian sampai mengabaikan kajian hadis, sungguh kelak kalian akan kehilangannya. Jangan kalian berkata, “Aku tidak mempelajari hadis hari ini, tapi aku akan melakukannya besok.” Tetapi katakanlah, “Aku akan mempelajari hadis hari ini, besok, dan seterusnya.”
Ibnu Abbas r.a. dalam kesempatan lain juga pernah berkata,
إِذَا سَمِعْتُمْ مِنَّا شَيْئًا فَتَذَاكَرُوْهُ بَيْنَكُمْ
“Jika kalian menemukan ada berita yang dikatakan berasal dari kami, maka pelajari dan kajilah ia secara mendalam.”
3. Abu Sa’id Al-Khudri r.a. berkata,
تَحَدَّثُوْا فَإِنَّ الْحَدِيْثَ يُذَكِّرُ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Pelajarilah hadis! Sesungguhnya hadis-hadis Nabi itu perlu dikaji satu sama lain.”
4. Abu Umamah A-Bahili (25-86 H.) berkata,
إِنَّ هَذَا الْمَجْلِسَ مِنْ بَلَاغِ اللهِ إِيَّاكُمْ وَإِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ بَلَّغَ مَا أُرْسِلَ بِهِ وَأَنْتُمْ فَبَلِّغُوْا عَنَّا أَحْسَنَ مَا تَسْمَعُوْنَ
“Sesungguhnya majelis ini merupakan anugerah Allah swt. Rasulullah saw. telah menyampaikan semua risalah yang disampaikan padanya (pada kami), dan kalian harus menyampaikan dari kami, yaitu hadis-hadis yang paling baik kualitasnya yang kalian dengar dari kami.”
5. Anas bin Malik r.a.
Anas bin Malik r.a. sangat giat menekankan dua anak beliau untuk mencatat dan mempelajri hadis-hadis Nabi saw. Beliau berkata,
كُنَّا لَا نَعُدُّ عِلْمَ مَنْ لَمْ يَكْتُبْ عَلِمَهُ عِلْمًا
“Kami tidak menganggap sesuatu itu sebagai “ilmu” jika ia berasal dari orang yang tidak serius mencatatnya.”
6. Alqamah berkata,
تَذَاكَرُوا الْحَدِيْثَ فَإِنَّ حَيَاتَهُ ذِكْرُهُ
“Pelajarilah hadis, sungguh ia hanya bisa hidup jika terus dipelajari.”
7. Ibnu Abi Laila berkata,
إِحْيَاءُ الْحَدِيْثَ مُذَاكَرَتُهُ فَتَذَاكَرُوْهُ
“Menghidupkan hadis Nabi adalah dengan mempelajarinya. Maka pelajarilah ia!”
Demikianlah anjuran dari para sahabat dan tabi’in untuk terus menyampaikan dan mengkaji hadis. Semoga kata-kata mereka dapat melecutkan semangat kita untuk mempelajari dan menyampaikan hadis-hadis Nabi saw. dengan benar. Aamiin.
(Dikutip dan diolah dari buku Keutamaan Belajar Ilmu Hadis Terjemah Kitab Syaraf Ashabil Hadis karya Imam Al-Kathib Al-Baghdadi hal. 73-76. Alih bahasa: Ustadz M. Khairul Huda dan Ustadz Rudy Fachruddin)