Hadispedia.id – Al-Imam al-Tirmidzi berkata di dalam Sunan–nya pada kitab bersuci bab kewajiban mandi karena keluar air mani:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ
قَالَ أَبُو عِيسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. وَإِنَّمَا كَانَ الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ فِي أَوَّلِ الْإِسْلَامِ، ثُمَّ نُسِخَ بَعْدَ ذَلِكَ. وَهَكَذَا رَوَى غَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، مِنْهُمْ: أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ وَرَافِعُ بْنُ خَدِيجٍ. وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ: عَلَى أَنَّهُ إِذَا جَامَعَ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ فِي الْفَرْجِ وَجَبَ عَلَيْهِمَا الْغُسْلُ، وَإِنْ لَمْ يُنْزِلَا
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani’, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin al-Mubarak, telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari al-Zuhri dengan sanad ini seperti dalam hadis.
Abu Isa berkata: Hadis ini derajatnya hasan shahih. “Adanya air (mandi junub) karena air (mani) itu hanya di awal-awal Islam, kemudian setelah itu di-naskh.” Seperti inilah tidak sedikit dari sahabat Nabi Saw. yang telah meriwayatkan, di antara mereka adalah Ubai bin Ka’ab dan Rafi’ bin Khadij. Dan banyak ahli ilmu yang mengamalkan hadis ini: bahwasanya jika seorang laki-laki menggauli istrinya pada bagian kemaluan, maka telah wajib mandi meskipun tidak keluar air mani.











