Hadispedia.id – Al-Imam al-Nasa’i berkata dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab mandi karena haid:
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، تَعْنِي أَنَّ امْرَأَةً كَانَتْ تُهَرَاقُ الدَّمَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاسْتَفْتَتْ لَهَا أُمُّ سَلَمَةَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: لِتَنْظُرْ عَدَدَ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ الَّتِي كَانَتْ تَحِيضُ مِنَ الشَّهْرِ قَبْلَ أَنْ يُصِيبَهَا الَّذِي أَصَابَهَا، فَلْتَتْرُكِ الصَّلَاةَ قَدْرَ ذَلِكَ مِنَ الشَّهْرِ، فَإِذَا خَلَّفَتْ ذَلِكَ، فَلْتَغْتَسِلْ، ثُمَّ لِتَسْتَثْفِرْ، ثُمَّ لِتُصَلِّي
Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Nafi’ dari Sulaiman bin Yasar dari Ummu Salamah, ia bermaksud ada seseorang perempuan yang mengalami pendarahan pada zaman Rasulullah saw., lalu Ummu Salamah memintakan fatwa kepada Rasulullah saw. untuknya. Maka Beliau bersabda: Hendaklah ia memperhatikan jumlah malam dan hari yang ia mengalami haid setiap bulannya sebelum ia ditimpa keadaan yang dialaminya. Maka hendaklah ia meninggalkan salat sesuai dengan jumlah hari tersebut setiap bulan. Apabila masa itu telah berlalu, hendaklah ia mandi, kemudian hendaklah ia memakai kain penahan (pembalut), lalu hendaklah ia melaksanakan salat.











