Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab benda yang dilarang digunakan untuk beristinja’,
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا الْمُفَضَّلُ يَعْنِي ابْنَ فَضَالَةَ الْمِصْرِيَّ، عَنْ عَيَّاشِ بْنِ عَبَّاسٍ الْقِتْبَانِيِّ، أَنَّ شِيَيْمَ بْنَ بَيْتَانَ، أَخْبَرَهُ عَنْ شَيْبَانَ الْقِتْبَانِيِّ، قَالَ: إِنَّ مَسْلَمَةَ بْنَ مُخَلَّدٍ اسْتَعْمَلَ رُوَيْفِعَ بْنَ ثَابِتٍ عَلَى أَسْفَلِ الْأَرْضِ، قَالَ شَيْبَانُ: فَسِرْنَا مَعَهُ مِنْ كَوْمِ شَرِيكٍ، إِلَى عَلْقَمَاءَ أَوْ مِنْ عَلْقَمَاءَ إِلَى كَوْمِ شَرِيكٍ يُرِيدُ عَلْقَامَ فَقَالَ رُوَيْفِعٌ: «إِنْ كَانَ أَحَدُنَا فِي زَمَنِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَأْخُذُ نِضْوَ أَخِيهِ عَلَى أَنَّ لَهُ النِّصْفَ مِمَّا يَغْنَمُ، وَلَنَا النِّصْفُ، وَإِنْ كَانَ أَحَدُنَا لَيَطِيرُ لَهُ النَّصْلُ وَالرِّيشُ، وَلِلْآخَرِ الْقِدْحُ» ثُمَّ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا رُوَيْفِعُ لَعَلَّ الْحَيَاةَ سَتَطُولُ بِكَ بَعْدِي، فَأَخْبِرِ النَّاسَ أَنَّهُ مَنْ عَقَدَ لِحْيَتَهُ، أَوْ تَقَلَّدَ وَتَرًا، أَوْ اسْتَنْجَى بِرَجِيعِ دَابَّةٍ، أَوْ عَظْمٍ فَإِنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُ بَرِيءٌ
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا مُفَضَّلٌ، عَنْ عَيَّاشٍ، أَنَّ شِيَيْمَ بْنَ بَيْتَانَ، أَخْبَرَهُ بِهَذَا الْحَدِيثِ أَيْضًا، عَنْ أَبِي سَالِمٍ الْجَيْشَانِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، يَذْكُرُ ذَلِكَ وَهُوَ مَعَهُ مُرَابِطٌ بِحِصْنِ بَابِ أَلْيُونَ، قَالَ أَبُو دَاوُدَ: «حِصْنُ أَلْيُونَ بِالْفِسْطَاطِ عَلَى جَبَلٍ»، قَالَ أَبُو دَاوُدَ: «وَهُوَ شَيْبَانُ بْنُ أُمَيَّةَ يُكْنَى أَبَا حُذَيْفَةَ»
Yazid bin Khalid bin Abdullah bin Mauhab Al-Hamdani telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Al-Mufadhal yakni Ibnu Fadhalah Al-Misri telah menceritakan kepada kami, dari ‘Ayyash bin Abbas Al-Qitbani, bahwa Syiyaim bin Baintan telah mengabarkannya dari Syaiban Al-Qitbani, ia berkata, Sesungguhnya Maslamah bin Mukhallad pernah menugaskan Rufai’ bin Tsabit sebagai wali kota di Asfal Al-Ardh (daerah dataran rendah di Mesir). Syaiban berkata, “Kami berjalan bersamanya dari Kum Syarik dengan tujuan ke ‘Alqama’ atau dari ‘Alqama’ ke Kum Syarik yang dikehendaki tujuannya adalah Alqam. Rufai’ berkata, “Pada zaman Rasulullah saw., salah satu dari kami ada yang mempergunakan unta milik temannya sampai kurus dengan syarat separuh hasil perolehan ghanimah untuk pemilik unta dan separuhnya untuk kami. Dan salah seorang di antara kami mendapatkan mata panah dan bulunya, sedang yang lainnya mendapatkan wadah.” Rufai’ melanjutkan perkataannya, Rasulullah saw. berkata kepadaku, “Wahai Rufai’, bisa jadi kamu akan memiliki umur yang panjang sepeninggalku, maka kabarkanlah kepada orang banyak, bahwa siapa yang mengikat jenggotnya atau mengikat kalung pada kudanya, atau beristinja’ dengan kotoran binatang atau tulang, maka sesungguhnya Muhammad berlepas diri dari orang tersebut”
Yazid bin Khalid telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Mufadhal telah menceritakan kepada kami, dari ‘Ayyash bahwa Syiyaim bin Baintan telah mengabarkan kepadanya, dengan hadis ini juga, dari Abu Salim Al-Jaisyani, dari Abdullah bin Amr dan menyebutkan hal itu, dan dia saat itu terikat di benteng pintu Alyun.
Abu Daud berkata, “Benteng Alyun itu berada di Fisthath (kota) di atas gunung.
Abu Daud berkata, “Syaiban Al-Qitbani adalah Syaiban bin Umayyah yang diberi nama kunyah Abu Hudzaifah.