Hadis tentang Fenomena Penolakan Istri atas Ajakan Suami untuk Melakukan Hubungan Badan

Hadispedia.id – Membangun rumah tangga yang harmonis dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah tentu itu merupakan idaman dari banyak pasangan. Namun, siapa sangka rumah tangga yang harmonis, sejatinya juga tidak terlepas dengan cobaan. Baik itu cobaan internal maupun eksternal.

Sebab itu, sesama pasangan harus mampu menjaga tanggung jawab masing-masing, kebahagiaan bisa terjaga jika sesama pasangan menyadari atas kewajibannya. Layaknya istri yang memiliki hak dalam islam yaitu membahagiakan suami bisa dengan memenuhi dan melayani secara lahir dan batin. Lalu, bolehkan sang istri menolak ajakan suami melakukan hubungan intim, lantaran capek atau sedang sakit?

Teks Hadis Malaikat Melaknat Istri yang Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا المَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh.” (H.R. Al-Bukhari)

Hadis di atas memang seringkali digunakan untuk menyudutkan istri yang menolak ajakan suami. Padahal kita perlu memahami tidak hanya kompleksitas saja, akan tetapi juga memahami secara konteks secara khusus dan umum. Di dalam hadis di atas ada lafal فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا المَلاَئِكَةُ (suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri). Dari sini kita bisa memahami jika suami tidak marah, maka malaikat pun tidak melaknat istri hingga Shubuh.

Bisa jadi ketika istri menolak ajakan suami untuk berhubungan intim, karena sang istri sedang merasa sakit. Bisa jadi ada perihal lainnya yang menjadikannya dia tidak menerima ajakan suami. Ketika suami bisa menerima alasan sang istri, sehingga tidak terjadi suatu amarah pada suami dan suami juga memahami posisi dari istrinya, maka istri tidak terkena laknat dari malaikat hingga Shubuh.

Baca juga: Sayyidah Aisyah dan Kepakarannya dalam Bidang Hadis

Memang tidak dapat dipungkiri, dalam realitas bahwa ada sebagian “oknum” atau orang-orang yang menjadikan hadis-hadis di atas untuk senjata memaksa istrinya melayaninya, padahal kondisi istrinya sedang sakit, haid, baru melahirkan, kecapaian kerja dan lain sebagainya. Jika itu terjadi, ingatlah dengan firman Allah swt. surat An-Nisa’ ayat 19:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan bergaullah dengan mereka secara patut.

Kemudian dapat diambil kesimpulan bahwa hadis terkait larangan istri menolak ajakan suami berhubungan badan masih relevan untuk senantiasa diamalkan. Meskipun sekilas matan hadis tersebut memojokkan dan merugikan pihak wanita namun jika dikaji lebih mendalam lagi, terdapat beberapa hikmah di dalamnya khususnya dalam menjaga keharmonisan keluarga.

Penolakan istri terhadap ajakan suami berhubunga badan akan banyak menimbulkan banyak dampak negatif. Di antaranya adalah suami akan merasa minder dan merasa istrinya sudah tidak setia lagi. Tetapi, sesama pasangan baik itu dari suami maupun istri harus memiliki nilai kepekaan masing-masing, saling memahami serta saling menghormati apa yang diinginkan dari pasangan. Yaitu mencoba mengajak hubungan intim dengan keadaan sama-sama rela. Wallahu a’lam.

 

 

Norma Azmi
Norma Azmi
Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya, Aktif di CRIS Foundation,

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru