Hadispedia.id – Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Arbain An-Nawawiyah pada hadis kedua puluh satu menjelaskan hadis tentang istiqamah.
عَنْ أبِيْ عَمْرٍو وَقِيْلَ: أَبِيْ عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِيْ فِيْ الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ «قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ » [رواه مسلم]
Dari Abu Amr (dikatakan juga Abu Amrah); Sufyan bin Abdillah r.a., ia berkata, ‘Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, katakan kepadaku tentang Islam yang tidak akan aku tanyakan kepada selain engkau.”
Beliau bersabda, “Katakanlah, ‘Amantu billah (Aku beriman kepada Allah), kemudian istiqamahlah.” (H.R. Muslim)
Rasulullah saw. memang manusia yang sangat cerdas. Hal ini dapat kita lihat pada hadis tersebut. Saat beliau ditanya oleh sahabat Sufyan bin Abdillah tentang satu kata tentang Islam. Beliau pun menjawab dengan jawaban yang singkat dan padat, yakni Islam adalah istiqamah atas keimanan kita kepada Allah swt.
Pada dasarnya Islam hanya berisi dua hal, yakni tauhid/aqidah dan ketaatan/amal. Tauhid termanifestasikan dalam bentuk keimanan kepada Allah swt., sedangkan ketaatan dalam wujud istiqamah. Yaitu istiqamah dalam merealisasikan keimanan itu pada semua perintah dan larangan-Nya. Keduanya harus saling beriringan, tidak boleh hanya beriman tanpa beramal atau beramal tanpa didasari keimanan. Iman tanpa amal bohong, sedangkan amal tanpa iman sia-sia.
Pada hadis-hadis sebelumnya yang telah disebutkan imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Arbain, beliau telah menjelaskan hadis-hadis seputar islam, iman, ihsan, dan pentingnya melakukan perintah Allah swt. Maka, pada hadis kedua puluh satu ini adalah goalsnya. Yakni kita harus istiqamah dengan semua itu.
Pentingnya istiqamah ini pun difirmankan Allah swt. dalam Q.S. Hud: 112 “Maka istiqamahlah, sebagaimana diperintahkan kepadamu.” Bahkan ketika turun ayat ini, Rasulullah saw. terlihat sangat serius dan berat. Saking beratnya ayat tentang istiqamah ini, diceritakan bahwa Rasulullah saw. cepat beruban.
Baca juga: Hadis Budaya Malu Adalah Warisan Para Nabi
Meskipun istiqamah berat dilakukan, namun tetap harus dicoba terus menerus, meskipun sedikit demi sedikit. Bahkan amal yang sedikit namun istiqamah inilah yang disukai Allah swt. dan Rasulullah saw. Seperti halnya shalat Tahajjud dua rakaat setiap malam lebih baik dari pada sepuluh rakaat tetapi setahun sekali.
“Menjadi orang baik itu mudah, tetapi menjadi orang yang terus menerus baik itu sulit.” Demikianlah salah satu pesan guru kami; KH. Ali Mustafa Ya’qub yang menggambarkan betapa sulitnya komitmen dan istiqamah terhadap sesuatu. Maka, tidak heran jika ada adagium yang sangat populer tentang keistimewaan istiqamah, yaitu “Al-Istiqamatu khairun min alfi karaamaat” istiqamah itu lebih baik dari pada seribu karamah yang terdapat pada wali-wali Allah swt.
Karena itu, Allah swt. di dalam Q.S. Fushshilat: 30 memberikan hadiah kepada para pelaku istiqamah dengan menurunkan malaikat kepadanya. Mereka mengusir segala ketakutan dan keresahannya. Memberikan kabar gembira dengan surga dan menegaskan bahwa mereka (para malaikat) senantiasa mendampingi mereka baik di dunia maupun di akhirat.
Demikianlah sedikit penjelasan dari hadis tentang istiqamah. Semoga kita senantiasa diteguhkan iman kita dan istiqamah dalam merealisasikan keimanan kita. Aamiin. Wa Allahu a’lam bis shawab.