Beranda blog Halaman 23

Hadis No. 75 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab wudhu karena kentut,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ العَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الْمَسْجِدِ فَوَجَدَ رِيحًا بَيْنَ أَلْيَتَيْهِ فَلاَ يَخْرُجْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا، أَوْ يَجِدَ رِيحًا
قَالَ: وَفِي البَابِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ، وَعَلِيِّ بْنِ طَلْقٍ، وَعَائِشَةَ، وَابْنِ عَبَّاسٍ، وَأَبِي سَعِيدٍ

قَالَ أَبُوْعِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَهُوَ قَوْلُ العُلَمَاءِ: أَنْ لاَ يَجِبَ عَلَيْهِ الوُضُوءُ إِلاَّ مِنْ حَدَثٍ يَسْمَعُ صَوْتًا أَوْ يَجِدُ رِيحًا
وقَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ: إِذَا شَكَّ فِي الحَدَثِ، فَإِنَّهُ لاَ يَجِبُ عَلَيْهِ الوُضُوءُ، حَتَّى يَسْتَيْقِنَ اسْتِيقَانًا يَقْدِرُ أَنْ يَحْلِفَ عَلَيْهِ، وَقَالَ: إِذَا خَرَجَ مِنْ قُبُلِ الْمَرْأَةِ الرِّيحُ وَجَبَ عَلَيْهَا الوُضُوءُ وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ، وَإِسْحَاقَ

Qutaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdul Aziz bin Muhammad telah menceritakan kepada kami, dari Suhail bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang dari kalian berada di dalam masjid, lalu mendapatkan angin di antara pantatnya, maka janganlah ia keluar hingga mendengar suara atau mencium bau.”

Abu Isa berkata, “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Abdullah bin Zaid, Ali bin Thalq, Aisyah, Ibnu Abbas, dan Abu Sa’id.”

Abu Isa berkata, “Ini Hadis Hasan Shahih.”

“Ini adalah pendapat para ulama, bahwa seseorang tidak wajib wudhu kecuali karena berhadas, yakni mendengar suara atau mendapatkan bau.”

Abdullah bin Al-Mubarak berkata, “Jika seseorang merasa ragu berhadas atau tidak, maka ia tidak harus berwudhu hingga yakin, sehingga ia berani sumpah dengannya.” Ia berkata lagi, “Jika ada suara yang keluar dari kemaluan seorang perempuan, maka ia wajib berwudhu.” Ini adalah pendapat Imam As-Syafi’i dan Ishaq.

Hadis No. 74 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab wudhu karena kentut,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، وَهَنَّادٌ، قَالاَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ وُضُوءَ إِلاَّ مِنْ صَوْتٍ أَوْ رِيحٍ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Qutaibah dan Hannad telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Waki’ telah menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, dari Suhail bin Abu Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada wudhu kecuali karena (mendengar) suara (kentut) atau bau (yang keluar darinya).”

Abu Isa berkata, “Ini Hadis Hasan Shahih”.

Hadis No. 73 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab kencing hewan yang dimakan dagingnya,

حَدَّثَنَا الفَضْلُ بْنُ سَهْلٍ الأَعْرَجُ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ غَيْلاَنَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: إِنَّمَا سَمَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْيُنَهُمْ لأَنَّهُمْ سَمَلُوا أَعْيُنَ الرُّعَاةِ
قَالَ أَبُوْعِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ، لاَ نَعْلَمُ أَحَدًا ذَكَرَهُ غَيْرَ هَذَا الشَّيْخِ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ زُرَيْعٍ
وَهُوَ مَعْنَى قَوْلِهِ: {وَالجُرُوحَ قِصَاصٌ}، وَقَدْ رُوِيَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، قَالَ: إِنَّمَا فَعَلَ بِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تَنْزِلَ الحُدُودُ

Al-Fadhl bin Sahl Al-A’raj telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yahya bin Ghailan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yazid bin Zurai’ telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sulaiman At-Taimi telah menceritakan kepada kami, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi saw. mencongkel mata mereka karena mereka mencongkel mata penggembala tersebut.”

Abu Isa berkata, “Ini Hadis Gharib, kami tidak mengetahui yang menyebutkan hadis ini selain syaikh ini, dari Yazid bin Zurai’, dan ini sesuai dengan firman-Nya, “Dan luka-luka pun ada qishashnya”. Hadis ini juga telah diriwayatkan oleh Muhammad bin Sirin, ia berkata, “Nabi saw. melakukan hal itu kepada mereka sebelum turunnya ayat yang berbicara masalah hudud.”

Hadis No. 72 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab kencing hewan yang dimakan dagingnya,

حَدَّثَنَا الحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ، وَقَتَادَةُ، وَثَابِتٌ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ نَاسًا مِنْ عُرَيْنَةَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ، فَاجْتَوَوْهَا، فَبَعَثَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِبِلِ الصَّدَقَةِ، وَقَالَ: اشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا، فَقَتَلُوا رَاعِيَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَاسْتَاقُوا الإِبِلَ، وَارْتَدُّوا عَنِ الإِسْلاَمِ، فَأُتِيَ بِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ مِنْ خِلاَفٍ، وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ، وَأَلْقَاهُمْ بِالحَرَّةِ، قَالَ أَنَسٌ: فَكُنْتُ أَرَى أَحَدَهُمْ يَكُدُّ الأَرْضَ بِفِيهِ، حَتَّى مَاتُوا. وَرُبَّمَا قَالَ حَمَّادٌ: يَكْدُمُ الأَرْضَ بِفِيهِ حَتَّى مَاتُوا
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ، وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ أَنَسٍ
وَهُوَ قَوْلُ أَكْثَرِ أَهْلِ العِلْمِ، قَالُوا: لاَ بَأْسَ بِبَوْلِ مَا يُؤْكَلُ لَحْمُهُ

Al-Hasan bin Muhammad Az-Za’farani telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Humaid, Qatadah, dan Tsabit telah menceritakan kepada kami, dari Anas r.a., bahwa ada beberapa orang dari Urainah datang ke Madinah, namun mereka tidak cocok dengan iklim Madinah, maka Rasulullah saw. mengirim mereka ke tempat unta zakat. Beliau bersabda, “Minumlah kalian susu dan air kencingnya.” Namun, mereka membunuh penggembala Rasulullah saw. dan menggiring unta-unta tersebut, setelah itu mereka murtad. Lalu mereka pun dihadapkan kepada Nabi saw., beliau kemudian memotong tangan dan kaki mereka secara bersilang, mata mereka dicongkel lalu dibuang ke Harrah (padang pasir yang panas).” Anas berkata, “Aku melihat salah seorang dari mereka jatuh tersungkur hingga pasir masuk ke dalam mulut, lalu mereka mati.” Dan mungkin Hammad berkata, “Ia menggigit tanah dengan mulutnya hingga mereka mati.”

Abu Isa berkata, “Hadis ini Hasan Shahih Gharib, dan telah diriwayatkan dari jalur lain dari Anas,”

Abu Isa berkata, “Ini adalah pendapat sebagian besar ahli ilmu, mereka mengatakan, “Tidak apa-apa air kencing binatang yang boleh dimakan dagingnya.”

Hadis No. 71 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab memerciki (bekas) kencing anak laki-laki yang belum diberi makanan (masih bayi),

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، وَأَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، قَالاَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ، عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ، قَالَتْ: دَخَلْتُ بِابْنٍ لِي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَأْكُلِ الطَّعَامَ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّهُ عَلَيْهِ.
وَفِي البَابِ عَنْ عَلِيٍّ، وَعَائِشَةَ، وَزَيْنَبَ، وَلُبَابَةَ بِنْتِ الحَارِثِ وَهِيَ أُمُّ الفَضْلِ بْنِ عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، وَأَبِي السَّمْحِ، وَعَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، وَأَبِي لَيْلَى، وَابْنِ عَبَّاسٍ
وَهُوَ قَوْلُ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالتَّابِعِينَ، وَمَنْ بَعْدَهُمْ مِثْلِ أَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ، قَالُوا: يُنْضَحُ بَوْلُ الغُلاَمِ، وَيُغْسَلُ بَوْلُ الجَارِيَةِ، وَهَذَا مَا لَمْ يَطْعَمَا، فَإِذَا طَعِمَا غُسِلاَ جَمِيعًا

Qutaibah dan Ahmad bin Mani’ telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, dari Ummu Qais binti Mihshan, ia berkata, “Aku menemui Nabi saw. bersama putraku yang belum makan makanan (masih bayi), lalu ia mengencinginya. Maka, beliau meminta untuk diambilkan air, lalu beliau menyiramkan air itu pada kencing tersebut.

Pada bab lain juga ada riwayat dari Ali r.a., Aisyah r.a., Zainab r.a., Lubabah binti Al-Harits r.a., yaitu Ummu Al-Fadhl bin Abbas bin Abdul Muthallib, Abu As-Samh r.a., Abdullah bin Amr r.a., Abu Laila r.a., dan Ibnu Abbas r.a.

Ini pendapat banyak orang dari ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi saw., tabi’in, dan orang-orang setelah mereka seperti Ahmad dan Ishaq. Mereka berkata, “Kencing anak laki-laki itu dipercikkan, sedangkan kencing anak perempuan dibasuh. Hal ini selama keduanya belum makan, jika keduanya telah makan, maka harus dibasuh semuanya.”

Hadis No. 105 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab sifat wudhu Nabi saw.,

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ، حَدَّثَنَا حَرِيزٌ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَيْسَرَةَ الْحَضْرَمِيُّ، سَمِعْتُ الْمِقْدَامَ بْنَ مَعْدِي الْكِنْدِيَّ، قَالَ: أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا، ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا وَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا، ثُمَّ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا، ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ ظَاهِرِهِمَا وَبَاطِنِهِمَا

Ahmad bin Muhammad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Al-Mughirah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Hariz telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrahman bin Maisarah Al-Hadhrami telah menceritakan kepadaku, ia berkata, aku mendengar Al-Miqdam bin Ma’di Al-Kindi berkata, “Rasulullah saw. didatangkan air wudhu, lalu beliau berwudhu, beliau membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur dan beristinsyaq tiga kali, membasuh wajah tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga kali-tiga kali, kemudian beliau mengusap kepala dan kedua telinganya, bagi luar dan dalamnya.”

Hadis No. 60 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab penjelasan tentang jumlah cabang keimanan,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى، قَالَا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا السَّوَّارِ، يُحَدِّثُ أَنَّهُ سَمِعَ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ، يُحَدِّثُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ»، فَقَالَ بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ: إِنَّهُ مَكْتُوبٌ فِي الْحِكْمَةِ: أَنَّ مِنْهُ وَقَارًا، وَمِنْهُ سَكِينَةً، فَقَالَ عِمْرَانُ: أُحَدِّثُكَ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُحَدِّثُنِي عَنْ صُحُفِكَ

Muhammad bin Al-Mutsanna dan Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami, dan lafadz tersebut milik Ibnul Mutsanna, mereka berkata, Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, ia berkata, aku pernah mendengar Abu As-Sawar menceritakan bahwa dia mendengar Imran bin Hushain menceritakan dari Nabi saw., beliau bersabda, “Malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.” Busyair bin Ka’ab berkata, “Itu tertulis dalam hikmah bahwa dari malu melahirkan kewibawaan dan ketenangan.” Imran berkata, “Aku ceritakan kepadamu dari Rasulullah saw. dan kamu ceritakan kepadaku apa yang ada dalam lembaran-lembaranmu.”

Hadis No. 59 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab penjelasan tentang jumlah cabang keimanan,

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَعَمْرٌو النَّاقِدُ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، قَالُوا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ، فَقَالَ: الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيمَانِ

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، بِهَذَا الْإِسْنَادِ، وَقَالَ: مَرَّ بِرَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ يَعِظُ أَخَاهُ

Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amr An-Naqid, dan Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Sufyan bin Uyainah, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, Nabi saw. pernah mendengar seorang laki-laki menasihati saudaranya karena malu, maka beliau pun bersabda, “Malu itu adalah sebagian dari iman.” Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami, ia berkata Ma’mar telah memberitahukan kepada kami, dari Az-Zuhri dengan sanad ini seraya berkata, “Beliau melewati seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang sedang menasihati saudaranya.”

Hadis No. 58 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab penjelasan tentang jumlah cabang keimanan,

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ – أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ – شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Jarir telah menceritakan kepada kami, dari Suhail, dari Abdullah bin Dinar, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh lebih – atau enam puluh lebih – cabang. Cabang iman yang paling utama adalah ucapan La Ilaaha Illa Allah (Tiada Tuhan Selain Allah), cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu itu adalah cabang dari iman.”

Hadis No. 57 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab penjelasan tentang jumlah cabang keimanan,

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيدٍ، وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Ubaidullah bin Sa’id dan Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Amir Al-‘Aqdi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Dinar, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., beliau menjawab, “Iman itu ada tujuh puluh lebih cabang, dan malu adalah termasuk cabang iman.”