Beranda blog Halaman 31

Hadis No. 96 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab sifat wudhu Nabi saw.,

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ حُمْرَانَ بْنِ أَبَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ رَأَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ تَوَضَّأَ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ثَلَاثًا فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَغَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثًا ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ قَدَمَهُ الْيُمْنَى ثَلَاثًا ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مِثْلَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَالَ مَنْ تَوَضَّأَ مِثْلَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ وَرْدَانَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنِي حُمْرَانُ قَالَ رَأَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ تَوَضَّأَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ وَلَمْ يَذْكُرِ الْمَضْمَضَةَ وَالِاسْتِنْشَاقَ وَقَالَ فِيهِ وَمَسَحَ رَأْسَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ هَكَذَا وَقَالَ مَنْ تَوَضَّأَ دُونَ هَذَا كَفَاهُ وَلَمْ يَذْكُرْ أَمْرَ الصَّلَاةِ

Al-Hasan bin Ali Al-Hulwani telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ma’mar telah mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Atha’ bin Yazid Al-Laitsi, dari Humran bin Aban; mantan sahaya Usman bin Affan, ia berkata, “Aku pernah melihat Usman bin Affan berwudhu, ia menuangkan air pada kedua tangannya tiga kali lalu membasuhnya, kemudian berkumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung). Lalu membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya hingga siku tiga kali, kemudian yang kiri juga demikian. Lalu mengusap kepalanya, kemudian berkata, Saya pernah melihat Rasulullah saw. berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau bersabda, ‘Siapa yang berwudhu seperi wudhuku ini kemudian shalat dua rakaat yang mana ia tidak berbicara pada keduanya pada dirinya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.'”

Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ad-Dhahhak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdurrahman bin Wardan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Salamah bin Abdurrahman telah menceritakan kepadaku, ia berkata, Humran telah menceritakan kepadaku, ia berkata, “Aku pernah melihat Usman bin Affan berwudhu, lalu ia menyebutkan hadis semisalnya, namun ia tidak menyebutkan tentang berkumur dan beristinsyaq, dan ia dalam hadis tersebut menyebutkan, “Dan ia mengusap kepalanya tiga kali kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali lalu berkata, Saya pernah melihat Rasulullah saw. berwudhu seperti ini dan bersabda, ‘Siapa yang berwudhu kurang dari ini maka mencukupinya’, dan ia (Abu Salamah) tidak menyebutkan tentang perkara shalat.”

Hadis No. 95 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab seseorang memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum mencucinya,

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلَا يُدْخِلْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ أَوْ أَيْنَ كَانَتْ تَطُوفُ يَدُهُ

Ahmad bin Amr bin As-Sarh dan Muhammad bin Salamah Al-Muradi telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami, dari Mu’awiyah bin Shalih, dari Abu Maryam, ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana hingga membasuhnya tiga kali terlebih dahulu, karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana posisi tangannya semalam atau di mana tangannya berkeliling.”

Hadis No. 94 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab seseorang memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum mencucinya,

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي رَزِينٍ وَأَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا وَلَمْ يَذْكُرْ أَبَا رَزِينٍ

Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Abu Razin dan Abu Shalih, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun di malam hari, maka janganlah ia mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga membasuhnya tiga kali terlebih dahulu, karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana posisi tangannya semalam.”

Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. yakni dengan hadis ini, ia mengatakannya dua atau tiga kali dan tidak menyebutkan Abu Razin.

Hadis No. 93 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab menyebut nama Allah saat wudhu,

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنِ الدَّرَاوَرْدِيِّ قَالَ وَذَكَرَ رَبِيعَةُ أَنَّ تَفْسِيرَ حَدِيثِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ أَنَّهُ الَّذِي يَتَوَضَّأُ وَيَغْتَسِلُ وَلَا يَنْوِي وُضُوءًا لِلصَّلَاةِ وَلَا غُسْلًا لِلْجَنَابَةِ

Ahmad bin Amr bin As-Sarh telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami, dari Ad-Darawardi, ia berkata, Rabi’ah menyebutkan bahwa penjelasan dari hadis Nabi saw. “Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah ta’ala padanya” adalah orang yang berwudhu atau mandi janabah tetapi tidak meniatkan wudhu dan mandi janabahnya untuk shalat.

Hadis No. 92 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab menyebut nama Allah saat wudhu,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا وُضُوءَ لَهُ وَلَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ

Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Musa telah menceritakan kepada kami, dari Ya’qub bin Salamah, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak mempunyai wudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah ta’ala padanya.”

Penjelasan:

Suci dari hadas besar maupun kecil merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Oleh sebab itu, bagi orang yang tidak memiliki wudhu alias ia masih memiliki hadas kecil, maka tidak sah baginya melaksanakan shalat.

Sementara menyebut nama Allah atau membaca basmalah ketika wudhu bagi salah satu riwayat madzhab Imam Ahmad bin Hanbal merupakan syarat sahnya wudhu. Sehingga ia wajib dilakukan ketika wudhu. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, dan salah satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa menyebut nama Allah atau membaca basmalah saat wudhu adalah sunnah. Sehingga, bagi orang yang tidak melakukannya tidak sampai membatalkan wudhu. Hanya saja wudhunya kurang sempurna. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Hadis No. 48 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab dalil bahwa orang yang meninggal dalam keadaan bertauhid pasti akan masuk surga,

حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ إِلَّا مُؤْخِرَةُ الرَّحْلِ فَقَالَ يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثُمَّ سَارَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ ثُمَّ سَارَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ قَالَ هَلْ تَدْرِي مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ؟ قَالَ قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ثُمَّ سَارَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ يَا مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَسُولَ اللهِ وَسَعْدَيْكَ قَالَ هَلْ تَدْرِي مَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ إِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ؟ قَالَ قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ أَنْ لَا يُعَذِّبَهُمْ

Haddab bin Khalid Al-Azdi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Hammam telah menceritakan kepada kami, Qatadah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Anas bin Malik telah menceritakan kepada kami, dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata, “Aku pernah dibonceng Nabi saw. dalam suatu perjalanan, tidak ada pemisah antara aku dan beliau kecuali pelana hewan kendaraan. Beliau memanggil, “Wahai Mu’adz bin Jabal!” Aku terus menyahut, “Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah.” Kemudian beliau meneruskan perjalanannya beberapa saat, lalu beliau memanggil, “Wahai Mu’adz bin Jabal.” Aku menjawab, “Aku penuhi panggilamu wahai Rasulullah.” Kemudian beliau meneruskan perjalanannya beberapa saat, lalu beliau memanggil, “Wahai Mu’adz bin Jabal.” Aku menjawab, “Aku penuhi panggilamu wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Tahukah kamu hak Allah atas hamba-hamba-Nya? Mu’adz berkata, aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” Kemudian beliau meneruskan perjalanannya beberapa saat, lalu beliau memanggil, “Wahai Mu’adz bin Jabal.” Aku menjawab, “Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Tahukah kamu apa hak para hamba atas Allah jika mereka melakukan itu?” Mu’adz berkata, ‘aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Dia tidak menyiksa mereka.”

Hadis No. 47 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab dalil bahwa orang yang meninggal dalam keadaan bertauhid pasti akan masuk surga,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنِ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ عَنْ الصُّنَابِحِيِّ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَيْهِ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَبَكَيْتُ فَقَالَ مَهْلًا لِمَ تَبْكِي؟ فَوَاللهِ لَئِنْ اسْتُشْهِدْتُ لَأَشْهَدَنَّ لَكَ وَلَئِنْ شُفِّعْتُ لَأَشْفَعَنَّ لَكَ وَلَئِنْ اسْتَطَعْتُ لَأَنْفَعَنَّكَ ثُمَّ قَالَ وَاللهِ مَا مِنْ حَدِيثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكُمْ فِيهِ خَيْرٌ إِلَّا حَدَّثْتُكُمُوهُ إِلَّا حَدِيثًا وَاحِدًا وَسَوْفَ أُحَدِّثُكُمُوهُ الْيَوْمَ وَقَدِ اُحِيطَ بِنَفْسِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ النَّارَ

Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Laits telah menceritakan kepada kami, dari Ibnu ‘Ajlan, dari Muhammad bin Yahya bin Habban, dari Ibnu Muhairiz, dari As-Shunahi, dari Ubadah bin As-Shamit, bahwa ia berkata, “Saat saya mengunjunginya, ia dalam keadaan sakit, aku pun menangis. Maka, ia berkata, “Tahan, kenapa kamu menangis? Demi Allah, jika aku mati syahid maka aku bersaksi untukmu, dan jika aku diberi syafaat maka aku memberikan syafaat untukmu, serta jika aku mampu, maka aku memberikan manfaat untukmu.” Kemudian ia berkata, “Demi Allah, tidaklah ada suatu hadis yang aku dengar dari Rasulullah saw. untuk kalian yang di dalamnya terdapat kebaikan melainkan pasti aku menceritakannya kepada kalian, kecuali satu hadis, dan saya akan menceritakan kepadamu pada hari ini. Dan sungguh aku meresapi hal tersebut pada diriku. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Siapa bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, niscaya Allah akan mengharamkan neraka atasnya.”

Hadis No. 46 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab dalil bahwa orang yang meninggal dalam keadaan bertauhid pasti akan masuk surga,

حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ يَعْنِي ابْنَ مُسْلِمٍ عَنْ ابْنِ جَابِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ قَالَ حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ حَدَّثَنَا عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ

وحَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ حَدَّثَنَا مُبَشِّرُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ هَانِئٍ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ بِمِثْلِهِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ عَمَلٍ وَلَمْ يَذْكُرْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ

Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Al-Walid yakni Ibnu Muslim telah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Jabir, ia berkata, Umair bin Hani’ telah menceritakan kepadaku, ia berkata, Junadah bin Abu Umayyah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ubadah bin Ash-Shamit telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa berkata; aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Dialah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan Isa adalah hamba Allah, putra dari hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang diletakkan pada Maryam dan ruh dari-Nya, dan bahwa sesungguhnya surga itu benar dan neraka itu juga benar, maka Allah akan memasukkannya melalui delapan pintu-pintu surga yang ia kehendaki.”

Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauraqi telah menceritakan kepada kami (Al-Imam Muslim), ia berkata, Mubasyir bin Isma’il telah menceritakan kepada kami, dari Al-Auza’i, dari Umair bin Hani’ dalam sanad ini dengan semisalnya, hanya saja ia menyebutkan, ‘Allah akan memasukkannya ke surga sesuai dengan amalnya’, tanpa menyebutkan, ‘masuk dari pintu-pintu surga yang ada depalan yang ia kehendaki.’

Hadis No. 53 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Iman bab amalan-amalan tergantung niat dan tujuannya serta setiap orang mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya,

حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ يَزِيدَ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ

Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Adi bin Tsabit telah mengabarkan kepadaku, ia berkata, aku mendengar Abdullah bin Zaid, dari Abu Mas’ud, dari Nabi saw., beliau bersabda, “Apabila seseorang memberi nafkah keluarganya dengan niat mengharap pahala (ridha Allah swt.), maka baginya sedekah.”

Hadis No. 52 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Iman bab amalan-amalan tergantung niat dan tujuannya serta setiap orang mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya,

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Malik telah mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Sa’id, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Alqamah bin Waqqash, dari Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Amalan-amalan tergantung niat dan setiap orang mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Siapa niat hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin dicapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia niatkan.”

Baca syarahnya: Hadis Segala Perbuatan Ditentukan Niatnya