Beranda blog Halaman 9

Hadis No. 109 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab dosa orang yang berdusta atas nama Nabi saw.,

حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي عُبَيْدٍ، عَنْ سَلَمَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Makki bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Yazid bin Abi Ubaid telah menceritakan kepada kami, dari Salamah, dia berkata, aku mendengar Nabi saw. bersabda, “Siapa yang berkata atas namaku yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah dia persiapkan tempat duduknya di neraka.”

Hadis No. 108 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab dosa orang yang berdusta atas nama Nabi saw.,

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الوَارِثِ، عَنْ عَبْدِ العَزِيزِ، قَالَ أَنَسٌ: إِنَّهُ لَيَمْنَعُنِي أَنْ أُحَدِّثَكُمْ حَدِيثًا كَثِيرًا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Abu Ma’mar telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Abdul Warits telah menceritakan kepada kami, dari Abdul Aziz, Anas berkata, “Sesungguhnya yang mencegahku untuk menyampaikan kepada kalian banyak hadis adalah sabda Nabi saw., “Siapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka.”

Hadis No. 107 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab dosa orang yang berdusta atas nama Nabi saw.,

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ جَامِعِ بْنِ شَدَّادٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قُلْتُ لِلزُّبَيْرِ: إِنِّي لاَ أَسْمَعُكَ تُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا يُحَدِّثُ فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ؟ قَالَ: أَمَا إِنِّي لَمْ أُفَارِقْهُ، وَلَكِنْ سَمِعْتُهُ يَقُولُ: مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Abu Al-Walid telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, dari Jami’ bin Syaddad, dari Amir bin Abdullah bin Az-Zubair, dari ayahnya, dia berkata, aku berkata kepada Zubar, “Aku belum pernah mendengar kamu membicarakan sesuatu dari Rasulullah saw. sebagaimana orang-orang lain membicarakannya?” Az-Zubair menjawab, “Aku tidak pernah berpisah dengan beliau, aku mendengar beliau mengatakan, “Siapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka.”

Hadis No. 106 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab dosa orang yang berdusta atas nama Nabi saw.,

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الجَعْدِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي مَنْصُورٌ، قَالَ: سَمِعْتُ رِبْعِيَّ بْنَ حِرَاشٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَلِيًّا، يَقُولُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَكْذِبُوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ

Ali bin Al-Ja’d telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Syu’bah telah mengabarkan kepada kami, dia berkata, Manshur telah mengabarkan kepadaku, dia berkata, aku mendengar Rib’i bin Hirasy berkata, aku mendengar Ali berkata, Nabi saw. bersabda, “Janganlah kalian berdusta atas (nama) ku, karena siapa yang berdusta atas (nama)ku , ia akan masuk neraka.”

Hadis No. 105 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab hendaklah yang hadir menyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir,

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الوَهَّابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ مُحَمَّدٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ، ذُكِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ – قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ – وَأَعْرَاضَكُمْ، عَلَيْكُمْ حَرَامٌ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، أَلاَ لِيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ مِنْكُمُ الغَائِبَ». وَكَانَ مُحَمَّدٌ يَقُولُ: صَدَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ ذَلِكَ «أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ» مَرَّتَيْنِ

Abdullah bin Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Hammad telah menceritakan kepada kami, dari Ayyub, dari Muhammad, dari Ibnu Abi Bakrah, dari Abu Bakrah, Disebutkan Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian,- Muhammad berkata, menurutku beliau mengatakan-, dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di bulan kalian ini. Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir.” Dan Muhammad berkata, “Benarlah Rasulullah saw. seperti apa yang disabdakannya, ‘Bukankah aku telah menyampaikannya?’ beliau ulangi hingga dua kali.

Hadis No. 104 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab hendaklah yang hadir menyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir,

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ: حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، قَالَ: حَدَّثَنِي سَعِيدٌ هُوَ ابْنُ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ، أَنَّهُ قَالَ لِعَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ: – وَهُوَ يَبْعَثُ البُعُوثَ إِلَى مَكَّةَ – ائْذَنْ لِي أَيُّهَا الأَمِيرُ، أُحَدِّثْكَ قَوْلًا قَامَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الغَدَ مِنْ يَوْمِ الفَتْحِ، سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي، وَأَبْصَرَتْهُ عَيْنَايَ حِينَ تَكَلَّمَ بِهِ: حَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: ” إِنَّ مَكَّةَ حَرَّمَهَا اللَّهُ، وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ، فَلاَ يَحِلُّ لِامْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ بِهَا دَمًا، وَلاَ يَعْضِدَ بِهَا شَجَرَةً، فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ لِقِتَالِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا، فَقُولُوا: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَذِنَ لِرَسُولِهِ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ، وَإِنَّمَا أَذِنَ لِي فِيهَا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ، ثُمَّ عَادَتْ حُرْمَتُهَا اليَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالأَمْسِ، وَلْيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الغَائِبَ ” فَقِيلَ لِأَبِي شُرَيْحٍ مَا قَالَ عَمْرٌو قَالَ: أَنَا أَعْلَمُ مِنْكَ يَا أَبَا شُرَيْحٍ لاَ يُعِيذُ عَاصِيًا وَلاَ فَارًّا بِدَمٍ وَلاَ فَارًّا بِخَرْبَةٍ

Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Al-Laits telah menceritakan kepadaku, dia berkata, Sa’id bin Abu Sa’id telah menceritakan kepadaku, dari Abu Syuraih, bahwa dia berkata kepada Amr bin Sa’id saat ia mengutus rombongan ke Makkah, “Wahai Amir, izinkan aku menyampaikan satu persoalan yang pernah Nabi saw. sampaika dalam khutbahnya saat pembebasan kota Makkah. Kedua telingaku mendengar, hatiku merasakannya dan kedua mataku melihat, beliau memuji Allah dan menyucikan Allah seraya bersabda, ‘Sesungguhnya Makkah, Allah telah menyucikannya dan orang-orang (musyrikin Makkah) tidak menyucikannya. Maka tidak halal bagi setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menumpahkan darah di dalamnya dan tidak boleh mencabut pepohonan di dalamnya. Jika seseorang minta keringanan karena peperangan yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. di dalamnya, maka katakanlah ‘sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengizinkan rasul-Nya dan tidak mengizinkan kepada kalian.’ Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengizinkanku pada satu saat pada siang hari kemudian dikembalikan kesuciannya hari ini sebagaimana disucikannya sebelumnya. Maka hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir.” Maka dikatakan kepada Abu Syuraij, “Apa yang dikatakan ‘Amru?” Dia berkata, “Aku lebih mengetahui dari padamu wahai Abu Syuraij,” Beliau tidak akan melindungi orang yang bermaksiat, orang yang menumpahkan darah, dan orang yang mencuri.”

Hadis No. 103 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab orang yang mendengar sesuatu lalu dia mengonfirmasinya lagi hingga paham,

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ، أَنَّ عَائِشَةَ، زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَانَتْ لاَ تَسْمَعُ شَيْئًا لاَ تَعْرِفُهُ، إِلَّا رَاجَعَتْ فِيهِ حَتَّى تَعْرِفَهُ، وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ» قَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} [الانشقاق: 8] قَالَتْ: فَقَالَ: ” إِنَّمَا ذَلِكِ العَرْضُ، وَلَكِنْ: مَنْ نُوقِشَ الحِسَابَ يَهْلِكْ

Sa’id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Nafi’ bin Umar telah mengabarkan kepada kami, dia berkata, Ibnu Abi Mulaikah telah menceritakan kepada kami, bahwa Sayyidah Aisyah, istri Nabi saw. tidaklah mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya kepada Nabi saw. sampai dia mengerti, dan Nabi saw. pernah bersabda, “Siapa yang dihisab berarti dia disiksa.” Aisyah berkata, maka aku bertanya, “Bukankah Allah swt. berfirman, “Kelak dia akan dihisab dengan hisab yang ringan.” Aisyah berkata, maka Nabi saw. menjawab, “Sesungguhnya yang dimaksud itu adalah pemaparan (amalan). Akan tetapi barang siapa yang didebat hisabnya, pasti celaka.”

Hadis No. 102 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab apakah perlu dibuat untuk para perempuan pelajaran khusus pada hari tertentu?

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الأَصْبَهَانِيِّ، عَنْ ذَكْوَانَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا وَعَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الأَصْبَهَانِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: ثَلاَثَةً لَمْ يَبْلُغُوا الحِنْثَ

Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ghundar telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, dari Abdurrahman bin Al-Ashbahani, dari Dzakwan, dari Abu Sa’id Al-Khudri, dari Nabi saw. dengan redaksi seperti ini, dan dari Abdurrahman bin Al-Ashbahani, dia berkata, aku mendengar Abu Hazim, dari Abu Hurairah, dia berkata, “Tiga anak yang belum baligh”.

Hadis No. 101 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab apakah perlu dibuat untuk para perempuan pelajaran khusus pada hari tertentu?

حَدَّثَنَا آدَمُ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ الأَصْبَهَانِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ ذَكْوَانَ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ قَالَتِ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: غَلَبَنَا عَلَيْكَ الرِّجَالُ، فَاجْعَلْ لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ، فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا لَقِيَهُنَّ فِيهِ، فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ، فَكَانَ فِيمَا قَالَ لَهُنَّ: مَا مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ ثَلاَثَةً مِنْ وَلَدِهَا، إِلَّا كَانَ لَهَا حِجَابًا مِنَ النَّارِ فَقَالَتِ امْرَأَةٌ: وَاثْنَتَيْنِ؟ فَقَالَ: وَاثْنَتَيْنِ

Adam telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ibnu Al-Ashbahani telah menceritakan kepadaku, dia berkata, aku mendengar Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Sa’id Al-Khudri, para perempuan berkata kepada Nabi saw., “Kaum lelaki telah mengalahkan kami untuk bertemu dengan engkau, maka berilah kami satu hari untuk bermajelis dengan diri tuan.” Maka Nabi saw. berjanji kepada mereka satu hari untuk bertemu mereka. Lalu Nabi saw. memberi pelajaran dan memerintahkan kepada mereka, di antara yang disampaikan beliau kepada mereka adalah, “Tidak seorang pun dari kalian yang didahului oleh tiga orang dari anaknya kecuali akan menjadi tabir bagi dirinya dari neraka.” Seseorang perempuan berkata, “Bagaimana kalau dua orang?” Nabi saw. menjawab, “Juga dua”.

Hadis No. 100 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Bukhari
Shahih Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Ilmu bab bagaimana cara dicabutnya ilmu?

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ العَاصِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ العِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا» قَالَ الفِرَبْرِيُّ: حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ هِشَامٍ نَحْوَهُ

Ismail bin Abu Uwais telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Malik telah menceritakan kepadaku, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus dari para hamba(-Nya), akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga ketika sudah tidak tersisa orang yang berilmu, maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.” Al-Fibrari berkata, “Abbas telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Qutaibah telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Jarir telah menceritakan kepada kami, dari Hisyam seperti ini juga.”