Hadispedia.id.- Hadis kali ini menjelaskan warna kulit Rasulullah saw. putih bercahaya. Meskipun sebelumnya sudah ada hadis yang membahas bahwa warna kulit beliau putih kemerah-merahan. Tetapi ada penegasan lagi pada hadis ini.
Penegasan terhadap kulit Rasulullah saw. putih bercahaya menekankan pada sifat dominan daripada warna kulit beliau itu sendiri. Berikut adalah teks hadisnya riwayat Abu Hurairah r.a.
حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْمَصَاحِفِيُّ سُلَيْمَانُ بْنُ سَلْمٍ قَالَ: حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْيَضَ كَأَنَّمَا صِيغَ مِنْ فِضَّةٍ رَجِلَ الشَّعْرِ
Dari Abi Hurairah, Ia berkata, “Rasulullah saw. berkulit putih, seakan-akan terbentuk dari perak dan rambutnya ikal bergelombang.”
Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari semua muallif sumber primer hadis, tetapi Imam Al-Baihaqi juga menyebutkannya dalam Dalail Al-Khairat.
Dalam kitab Mirqat Al-Mafatih Syarh Misykat Al-Mashabih dan beberapa kitab syarah lainnya lebih mendahulukan pembahasan hadis dari riwayat Said al-Jurairy. Yaitu hadis ketiga belas dalam kitab As-Syamail Al-Muhammadiyah berikut ini:
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، الْمَعْنَى وَاحِدٌ، قَالَا: أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الطُّفَيْلِ يَقُولُ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا بَقِيَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ أَحَدٌ رَآهُ غَيْرِي، قُلْتُ: صِفْهُ لِي، قَالَ: كَانَ أَبْيَضَ مَلِيحًا مُقَصَّدًا
Abu Thafail berkata, “Aku pernah melihat Nabi saw. dan sekarang tidak seorang pun-yang masih hidup-yang pernah melihatnya di muka bumi ini kecuali saya.” Sa’id Al-Jurairi bertanya, “Coba jelaskan sifatnya kepadaku!.” Ia menjawab, “(Warna kulitnya) putih, tampan, dan berperawakan sedang.”
Hadis ini lebih menekankan pada warna kulit Rasulullah saw. putih, tetapi tidak menyebutkan warna putih yang seperti apa. Namun, dalam kitab syarah secara tegas mewaspadai potensi warna amhaq, yang berarti sangat putih dan tidak bercahaya.
Warna kulit Rasulullah saw. putih bercahaya terdapat dalam hadis yang kesebelas dalam kitab As-Syamail Al-Muhammadiyah sebagaimana hadis pertama pada artikel ini. Dalam kitab Al-Mawahib Ad-Dunyaniyah ‘ala As-Syamail Al-Muhammadiyah menjelaskan bahwa cahaya, kilauan indah dan kegembiraan lebih unggul daripada warna putih pada beliau. Maka tidak berlebihan perumpamaan Rasulullah saw. mirip dengan perak, seperti dalam hadis tersebut.
Baca juga: Inilah Postur Tubuh Rasulullah
Hadis lain yang juga membuktikan Rasulullah saw. putih bercahaya adalah riwayat Jabir bin Samurah yang menyatakan beliau lebih indah dari rembulan, dalam riwayat lain mirip dengan matahari dan atau dengan rembulan dan matahari. Ini membuktikan bahwa cahaya, kegembiraan dan kilauan indah lebih dominan pada diri Rasulullah saw.
Ibrahim bin Muhammad Al-Bajuri dalam kitab Al-Mawahib tadi juga menjelaskan perumpamaan ini memberikan pemahaman, Allah memperindah ciptaan Rasulullah saw. dan ada sinyalir wajah beliau bersinar dan anggota tubuhnya sesuai dengan yang lainnya. Kemudian dari sinilah Ibrahim Al-Bajuri berkesimpulan bahwa kulit Rasulullah saw. putih bercahaya.