Apa itu Hadis Mutawatir?

Hadispedia.id – Berdasarkan kuantitas (jumlah) rawi-nya, hadis dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Hadis Mutawatir dan Hadis Ahad. Khusus pada tulisan ini, penulis hanya akan menjelaskan pengertian dari Hadis Mutawatir. Apa itu Hadis Mutawatir? Mahmud Thahhan dalam karyanya Taisir Musthalah al-Hadis mendefinisikannya sebagai berikut,

ما رواه عدد كثير تُحِيل العادة تواطؤهم على الكذب

Hadis Mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak orang dengan standar tidak mungkinnya mereka bersepakat dalam kebohongan”.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah hadis disebut Mutawatir ketika ia melengkapi syarat berikut.

Pertama, rawi-nya banyak. Artinya hadis ini diriwayatkan oleh banyak informan pada masing-masing tingkatan sanadnya, baik pada tingkatan sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, dan seterusnya. Para ahli hadis berbeda pendapat dalam menentukan standar banyak di sini, namun mayoritas mereka membatasinya menjadi sepuluh rawi permasing-masing tingkatan. Dalam kata lain sebuah hadis akan berstatus Mutawatir jika rawi pada tingkatan sahabatnya berjumlah sepuluh orang, Begitu juga pada tingkatan tabi’in, tabi’ tabi’in, dan seterusnya.

Kedua, ketidakmungkinan para rawi tersebut berbohong dalam menyampaikan informasinya. Ketidakmungkinan tersebut bisa dilihat dari asal, golongan dan mazhab mereka yang berbeda-beda. Mustahil secara akal mereka membuat konspirasi terkait sebuah kebohongan, padahal mereka mempunyai latar belakang yang beraneka ragam. Sehingga dengan demikian, sebuah berita yang disampaikan oleh banyak orang tapi berasal dari kelompok yang sama dan memungkinkan mereka untuk berbohong bukan tergolong sebagai Hadis Mutawatir.

Ketiga, konten hadisnya harus berisi informasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan panca indra, karena hadis yang bersifat filosofis atau pemahaman akal tidak dapat dikategorikan sebagai Hadis Mutawatir, karena bisa saja hal itu merupakan tafsiran atau pemahaman pribadi dari para rawinya.

Demikianlah penjelasan dari apa itu Hadis Mutawatir. Hadis Mutawatir akan menghasilkan berita yang bersifat kuat (dharuri/ilmu al-yaqin) kebenarannya, karena disampaikan oleh banyak orang. Hal ini rasional karena tidak mungkin sebuah berita bohong (sebut hoax) disampaikan secara bersama-sama oleh orang-orang yang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Hal ini tentu disesuaikan dengan konteks zaman dahulu yang belum memiliki teknologi dan media sosial yang canggih seperti sekarang. Allahu a’lam.

User Avatar
Yunal Isra
Penulis adalah peneliti di el-Bukhari Institute

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru