Menjelajah Keilmuan Hadis Sahabat Abu Bakar as-Sidhiq

Abu Bakar as-Sidhiq adalah salah satu sahabat yang sangat dicintai oleh baginda Nabi Muhammad saw. sekaligus ayah dari salah satu istri Rasulullah yang paling beliau sayangi yakni Aisyah r.a. Abu bakar as-Sidhiq merupakan sahabat Rasulullah yang sangat setia, sebab, ia memiliki peran penting dalam kehidupan Rasulullah secara pribadi maupun sebagai sahabat dalam mensyiarkan agama islam. Maka mustahil kiranya mempelajari hadis tanpa mengenal sosok Abu bakar as-Sidhiq serta perjuangan beliau dalam membantu dan meneruskan dakwah Rasulullah.

Dalam kitab Tahdzib al-Kamal karya Yusuf al-Mazzi , Abu bakar as-Sidhiq memiliki nama lengkap Abd’Allah bin Utsman Abu Qakhafah Aamr bin Amru bin Ka’ab. Nama panggilannya sebelum masuk islam ialah Abdul Ka’bah, setelah masuk islam Rasulullah mengganti namanya menjadi Abdullah dan memberinya gelar sebagai as-Sidhiq yang berarti orang pertama (lelaki) yang membenarkan, sebab beliaulah yang mempercayai kenabian Rasulullah tanpa sedikit pun keraguan. Yang kemudian ia lebih sering dipanggil dengan Abu bakar as-Sidhiq. Abu bakar as-Sidhiq wafat pada tahun 13 H, namun riwayat lain dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin karya ‘Umar ‘Abdul Jabar beliau lahir kurang lebih dua tahun setelah Nabi Muhammad dilahirkan dan wafat pada tahun 12 H.

Dalam kitab yang sama pula, Abu bakar as-Sidhiq digambarkan sebagai sosok yang memiliki paras rupawan, pergaulan yang baik, serta memiliki pribadi dan hati yang lemah lembut. Beliau merupakan salah satu orang quraisy yang memiliki kejayaan yang cukup lama, yakni sejak masa jahiliyah hingga memeluk Islam.

Baca juga: Mengenal Sosok Usman bin Affan: Perawi Hadis yang Penuh kehati-hatian

Kesuksesannya dalam dunia perdagangan ia raih karena sifatnya yang amanah, selain itu Abu bakar as-Sidhiq juga merupakan sosok yang sangat disenangi oleh kaum Quraisy karena sifat kasih dan sayangnya tehadap orang-orang lemah maupun orang-orang fakir. Selain itu, sejak memeluk islam Abu bakar membeli banyak budak dari tuan-tuannya untuk kemudian ia merdekakan. Hal tersebut tidak lain ia lakukan semata demi mengharap ridha Allah swt. kemudian pada tahun ke-9 Hijriyah, ia melakukan ibadah haji bersama kaum muslimin.

Mengenal kedekatan antara Abu Bakar as-Sidiq dengan Rasulullah Muhammad SAW.

Abu bakar as-Sidiq adalah salah satu orang yang sangat dekat dengan Rasulullah bahkan sebelum Rasul mengetahui tanda kenabian yang dimilikinya. Dan ketika Rasulullah menerima wahyu pertamanya, Abu bakarlah lelaki dewasa pertama yang membenarkan dan mengimani kenabian Rasulullah. Dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin karya ‘Umar ‘Abdul Jabar, terdapat sabda Rasulullah yakni

“ مَا دَ عُوْتُ اَحَدًا اِلَئ الإسْلَامِ الّاكَانَتْ لَهُ كَبْوَاةٌ غَيْرَا اَبِيْ بَكْرٍ”.

Semasa Rasulullah melakukan hijrah menuju Madinah, Abu Bakar as-Sidiq lah yang menemani perjalanan beliau. Pun ketika mereka berdua dikejar oleh kaum musyrikin, sehingga membuat Abu Bakar as-Sidiq sangat ketakutan namun hal tersebut tidak sedikitpun menggugurkan semangatnya untuk tetap menemani Rasulullah hijrah menuju Madinah.

Peristiwa tersebut yang kemudian diabadikan dalam surat At-taubah ayat 40. Kesetiaan Abu bakar juga dibuktikan dalam keikut sertaannya dalam membantu jihad Rasulullah melawan kaum kafir. Diantara perang yang pernah diikuti Abu bakar bersama Rasulullah ialah perang badar, perang uhud, perang bani an-Nadhir, perang khandaq, perang bani al-Mustaliq, perang bani quraizah, perjanjian hudaibiah, perang khaibar dan seterusnya.

Baca juga: Adab Melangsungkan Akad Pernikahan Menurut Hadis

Ketika Rasulullah jatuh sakit, beliau memerintah Abu bakar untuk menjadi imam sholat kaum muslim, hal tersebut kemudian menjadi isyarat terpilihnya Abu bakar sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah sekaligus penerus dakwah mensyiarkan agama islam.

Peradaban keilmuan Islam di bawah pimpinan Abu bakar as-sidiq

Semasa Rasulullah masih hidup, beliaulah yang menjadi guru sekaligus sumber pengetahuan tentang islam yang utama bagi kaum muslimin. Setiap persoalan yang dihadapi baik dalam hal ibadah, muamalah maupun persoalan hukum negara, kaum muslimin dapat menanyakan langsung solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut kepada Rasulullah.

Namun, setelah wafatnya beliau, persoalan yang dihadapi oleh kaum muslim pun semakin beragam. Islam yang saat itu sudah mulai tersebar ke beberapa kota, satu persatu orang yang telah memeluk agama islam semasa Rasulullah masih hidup kini menjadi murtad. Banyak orang-orang yang dahulu memerangi Rasulullah kini mengaku dirinya sebagai nabi diantaranya ialah Musailamah al-Kadzab, Tulaikhah al-Asad, dan Aswad dari bangsa ‘Ansi. Selain itu banyak kaum muslim yang engan untuk membayar zakat, seperi para pengikut Malik bin Nuwairah dari suku Tamim.

Dalam menjalankan amanah kekhalifahannya yang hanya berjalan dua tahun, kepemimpinan yang dijalankan oleh Abu bakar as-Sidiq pun tidak jauh berbeda dengan masa kepemimpinan Rasulullah, yakni  bersifat sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif ditangan khalifah. Dalam masa kepemimpinananya yang singkat Abu bakar mengerahkan segala upaya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sebagaimana yang telah disebutkan diatas.

Baca juga: Riwayat Hadis Tentang Penyebab Hati yang Gelisah, Begini Penjelasannya!

Sedang dalam bidang keilmuan, Abu bakar  sebagai salah satu sahabat terdekat Rasulullah tentu juga memiliki peran yang sangat penting. Bahkan dalam beberapa riwayat, Rasulullah pun mengakui keluasan ilmu dan pemahamannya tentang ajaran islam. Beberapa riwayat Rasulullah tentangnya ialah:

«إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي إِلَيْكُمْ فَقُلْتُمْ كَذَبْتَ، وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ صَدَقَ، وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَهَلْ أَنْتُمْ تَارِكُوا لِي صَاحِبِي»

“Sesungguhnya Allah mengutusku kepada kalian, kemudian kalian berkata, “engkau (Muhammad) telah berdusta.” (akan tetapi) Abu Bakar berkata, “engkau (Muhammad) memang benar.” HR. Bukhari-3661

«إِنْ لَمْ تَجِدِينِي فَأْتِي أَبَا بَكْرٍ»

“Jika engkau tidak mendapatiku maka temulah Abu Bakar” HR. Bukhari-3659

Hal tersebut menunjukkan bahwa Nabi pun memberikan penghormatan terhadap keilmuan Abu Bakar. Selain itu, keberhasilannya dalam memerangi nabi-nabi palsu, meluruskan kembali kaum muslim yang enggan membayar zakat dengan mendirikan lembaga peradilan dan lembaga keuangan negara menunjukkan bahwa Abu Bakar as-Sidiq merupakan sosok khalifah Islam yang sangat menjunjung tinggi ajaran islam maupun kemaslahatan umat islam. Dan atas saran dari Umar bin Khatab pada pemerintahan Abu Bakar inilah catatan-catatan ayat al-Qur’an yang telah disimpan oleh para sahabat ataupun juru tulis Rasulullah mulai dikumpulkan.

Adapun dibidang hadis, dalam kitab Tahdzib al-Thdzib karya Ibnu Hajar al-Asqalani dijelaskan sebagaimana umat muslim lainnya yang menjadi sumber pengetahuannya (Abu Bakar) tentang islam ialah Nabi Agung Muhammad saw. dan diantara para sahabat yang menerima  hadis darinya ialah Umar bin khatab,Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, Ausad al-Bajali, al-Baraa’ bin ‘Aazb, Jaabir bin ‘Abd Allah, Jabiir bin al-Khawarits al-Maqzuumi, Abu Musa al-Asy’ari, Abu Hurairah, dan nak-anaknya Abdurrahman dan Aisyah ummul mukminin. Wallahu a’lam[]

Rotus Elmi Sholeha
Rotus Elmi Sholeha
Rotus Elmi Soleha, Alumni Mahasiswa Ilmu Hadis, UIN Sunan Ampel Surabaya

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru