Perawi Hadis yang Terkenal dengan Nama Kunyah

Hadispedia.id – Nama kunyah adalah nama panggilan/julukan yang diawali dengan kata abu (bapak) atau ummu (ibu). Seperti nama kunyah Rasulullah saw. adalah Abu Al-Qasim; bapaknya Qasim, karena beliau memiliki putra yang bernama Qasim. Ummu Salamah adalah nama kunyah bagi istri Rasulullah saw. yang memiliki nama asli Hindun.

Menurut kamus Al-Ma’ani, nama kunyah juga bisa didahului dengan kata ibnu (anak laki-laki), seperti Ibnu Umar (anaknya Umar, yang dimaksud adalah Abdullah bin Umar). Atau didahului dengan kata bintu (anak perempuan), akhu (saudara laki-laki), ukhtu (saudara perempuan), ammu (paman dari pihak ayah), ammatu (bibik dari pihak ayah), khalu (paman dari pihak ibu), dan khalah (bibik dari pihak ibu). Namun, nama kunyah yang paling sering adalah diawali dengan abu atau ummu.

Pada diskursus ilmu hadis, para pengkaji hadis penting mengetahui nama-nama kunyah dari perawi hadis. Hal ini disebabkan karena agar tidak terjadi satu orang dianggap dua orang yang berbeda. Padahal ia memiliki nama asli sekaligus nama kunyah. Berikut adalah di antara macam-macam pemilik nama kunyah dan contohnya yang terdapat dalam kitab Taisir Musthalah Al-Hadis karya Dr. Mahmud At-Tahhan.

  1. Orang yang nama asli dan kunyahnya sama. Artinya ia tidak memiliki nama lain. Seperti Abu Bilal Al-Asy’ari, beliau memiliki nama asli dan nama kunyah yang sama. Meskipun namanya diawali Abu yang berarti nama kunyah, namun nama itu juga sekaligus nama asli baginya.
  2. Orang yang hanya dikenal dengan nama kunyah atau panggilannya saja, dan tidak diketahui apakah ia memiliki nama asli atau tidak. Seperti seorang sahabat yang bernama kunyah Abu Unas.
  3. Orang yang dilaqabi (diberi gelar) dengan nama kunyah dan ia memiliki nama asli dan nama kunyah yang lain. Seperti Abu Turab (bapaknya debu) adalah sebuah nama laqab (gelar) yang terdiri dari nama kunyah yang diberikan Nabi saw. kepada Ali bin Abi Thalib r.a. Sedangkan ia pun memiliki nama kunyah yang lain, yakni Abu Al-Hasan (bapaknya Hasan), karena ia memiliki putra bernama Hasan.
  4. Orang yang memiliki nama kunyah dua atau lebih. Seperti Ibnu Juraij, nama kunyahnya adalah Abu Al-Walid dan Abu Khalid.
  5. Orang yang diperselisihkan nama kunyahnya. Seperti Usamah bin Zaid, ada yang mengatakan nama kunyahnya adalah Abu Muhammad, ada pula yang mengatakan Abu Abdillah, dan ada yang mengatakan Abu Kharijah.
  6. Orang yang diketahui nama kunyahnya, namun nama aslinya diperselisihkan. Seperti Abu Hurairah, nama aslinya sendiri serta nama bapaknya diperselisihkan sebanyak tiga puluh pendapat. Pendapat yang paling masyhur nama aslinya adalah Abdurrahman bin Shakhr.
  7. Orang yang nama asli dan kunyahnya diperselisihkan. Seperti Safinah, nama aslinya ada mengatakan Umair, ada yang mengatakan Shalih, dan ada pula yang mengatakan Mihran. Sedangkan nama kunyahnya ada yang mengatakan Abu Abdirrahman dan ada yang mengatakan Abu Al-Bakhtari.
  8. Orang yang diketahui nama asli sekaligus nama kunyahnya dan keduanya sama-sama terkenal. Seperti perawi-perawi hadis yang dikenal memiliki nama kunyah Abu Abdillah dan nama aslinya pun terkenal, yaitu Sufyan Ats-Tsauri, Malik, Muhammad bin Idris As-Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal. Selain itu adalah imam Abu Hanifah dikenal nama kunyahnya juga dikenal nama aslinya, yakni An-Nu’man bin Tsabit.
  9. Orang yang terkenal nama kunyahnya dan nama aslinya juga diketahui. Seperti perawi hadis yang terkenal dengan nama kunyah Abu Idris Al-Khaulani, sedangkan nama aslinya juga diketahui yaitu A’idzullah.
  10. Orang yang terkenal nama aslinya dan nama kunyahnya juga diketahui. Seperti Thalhah bin Ubaidillah At-Taimi, Abdurrahman bin Auf, dan Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Mereka masyhur sekali nama aslinya dan nama kunyah mereka adalah Abu Muhammad.

Para ulama telah menyusun kitab-kitab yang membahas khusus seputar nama-nama kunyahnya para perawi hadis. Di antaranya adalah Imam Ali bin Al-Madini, Imam Muslim, dan Imam An-Nasa’i. Namun, kitab yang paling terkenal dan sudah dicetak adalah kitab Al-Kuna wa Al-Asma’ karya Imam Ad-Daulabi Abu Bisyr Muhammad bin Ahmad, wafat pada tahun 310. H.

 

Annisa Nurul Hasanah
Annisa Nurul Hasanah
Penulis adalah peneliti el-Bukhari Institute

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru