Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam Shahih-nya kitab Al-Iman bab perintah untuk beriman kepada Allah dan rasul-Nya,
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، وَأَلْفَاظُهُمْ مُتَقَارِبَةٌ، قَالَ أَبُو بَكْرِ: حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، عَنْ شُعْبَةَ، وَقَالَ الْآخَرَانِ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي جَمْرَةَ، قَالَ: كُنْتُ أُتَرْجِمُ بَيْنَ يَدَيِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وَبَيْنَ النَّاسِ، فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ، تَسْأَلُهُ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ، فَقَالَ: إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ أَتَوْا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنِ الْوَفْدُ؟ أَوْ مَنِ الْقَوْمُ؟»، قَالُوا: رَبِيعَةُ، قَالَ: «مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ، أَوْ بِالْوَفْدِ، غَيْرَ خَزَايَا، وَلَا النَّدَامَى»، قَالَ: فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّا نَأْتِيكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيدَةٍ، وَإِنَّ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذَا الْحَيَّ مِنْ كُفَّارِ مُضَرَ، وَإِنَّا لَا نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيكَ إِلَّا فِي شَهْرِ الْحَرَامِ، فَمُرْنَا بِأَمْرٍ فَصْلٍ نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا نَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ، قَالَ: فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ، وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ، قَالَ: «أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ بِاللهِ وَحْدَهُ»، وَقَالَ: «هَلْ تَدْرُونَ مَا الْإِيمَانُ بِاللهِ؟» قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامُ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ، وَأَنَّ تُؤَدُّوا خُمُسًا مِنَ الْمَغْنَمِ»، وَنَهَاهُمْ عَنِ الدُّبَّاءِ، وَالْحَنْتَمِ، وَالْمُزَفَّتِ – قَالَ شُعْبَةُ: وَرُبَّمَا قَالَ – النَّقِيرِ، قَالَ شُعْبَةُ: وَرُبَّمَا قَالَ: الْمُقَيَّرِ، وَقَالَ: «احْفَظُوهُ، وَأَخْبِرُوا بِهِ مِنْ وَرَائِكُمْ» وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ فِي رِوَايَتِهِ: «مَنْ وَرَاءَكُمْ»، وَلَيْسَ فِي رِوَايَتِهِ الْمُقَيَّرُ
Abu Bakr bin Abi Syaibah, Muhammad bin Al-Mutsanna, dan Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami, dan lafadz mereka saling berdekatan, Abu Bakr berkata, Ghundar telah menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, sedangkan yang lainnya berkata, Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, dari Abu Jamrah, ia berkata, “Aku menjadi penerjemah antara Ibnu Abbas dan orang-orang. Lalu, seorang perempuan datang bertanya tentang perasan nabidz (semacam arak) yang disimpan di dalam bejana tembikar. Maka, dia menjawab, ‘Sesungguhnya utusan Abdul Qais pernah mendatangi Rasulullah saw. Lalu, Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah utusan itu? atau siapakah kaum itu?” Mereka menjawab, “Rabi’ah”. Beliau bersabda, “Selamat datang kaum atau utusan tanpa perlu sungkan dan menyesal”. Perawi berkata, ‘Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mendatangimu dari tempat yang jauh. Di antara kita dan Anda ada kaum kafir Mudhar, sehingga kita tidak bisa mendatangimu kecuali pada bulan haram, maka perintahkanlah kepada kami suatu perkara pemutus agar kami beritahukan kepada kaum yang kami pimpin yang dengannya kita bisa masuk surga.’ Perawi berkata, ‘Maka Rasulullah saw. memerintahkan mereka empat perkara dan melarang mereka empat perkara.’ Perawi berkata lagi, ‘Rasulullah saw. memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah semata seraya bersabda, ‘Apakah kalian tahu apa itu iman kepada Allah?’ Mereka menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih tahu.’ Beliau bersabda, ‘Persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan, dan membayar seperlima ghanimah.’ Beliau juga melarang kalian dari ad-duba’, al-hantam, dan al-muzaffat.’ Syu’bah berkata, “Boleh jadi beliau bersabda ‘an-naqir’ dan boleh jadi al-muqayyar.” Beliau bersabda, “Jagalah ia dan kabarkanlah kepada kaummu.” Abu Bakr menyebut dalam riwayatnya, ‘Orang yang kamu pimpin di belakangmu’ tanpa menyebutkan al-muqayyar.