Hadis No. 1 Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam kitab Al-Iman bab Al-Iman, Al-Islam, Al-Ihsan, wa Wujub Al-Iman bi Itsbat Qadr Allah Subhanahu wa Ta’ala wa Bayan Ad-Dalil Ala At-Tabarri min Ma La Yu’minu bi Al-Qadr, wa Ighladh Al-Qaul fi Haqqihi, “Dengan lindungan Allah, Kami memulai dan hanya kepada-Nya Kami meminta kecukupan. Tidak ada taufiq kepada Kami, kecuali dengan (taufiq) Allah yang Maha Agung.”

حَدَّثَنِي أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ كَهْمَسٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، ح وحَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ – وَهَذَا حَدِيثُهُ – حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ، عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، قَالَ: كَانَ أَوَّلَ مَنْ قَالَ فِي الْقَدَرِ بِالْبَصْرَةِ مَعْبَدٌ الْجُهَنِيُّ، فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَاجَّيْنِ – أَوْ مُعْتَمِرَيْنِ – فَقُلْنَا: لَوْ لَقِينَا أَحَدًا مَنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَأَلْنَاهُ عَمَّا يَقُولُ هَؤُلَاءِ فِي الْقَدَرِ، فَوُفِّقَ لَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ دَاخِلًا الْمَسْجِدَ، فَاكْتَنَفْتُهُ أَنَا وَصَاحِبِي أَحَدُنَا عَنْ يَمِينِهِ، وَالْآخَرُ عَنْ شِمَالِهِ، فَظَنَنْتُ أَنَّ صَاحِبِي سَيَكِلُ الْكَلَامَ إِلَيَّ، فَقُلْتُ [ص:37]: أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّهُ قَدْ ظَهَرَ قِبَلَنَا نَاسٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ، وَيَتَقَفَّرُونَ الْعِلْمَ، وَذَكَرَ مِنْ شَأْنِهِمْ، وَأَنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ، وَأَنَّ الْأَمْرَ أُنُفٌ، قَالَ: «فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ، وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي»، وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ «لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ» ثُمَّ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ، إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ، شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ، لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ، وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُومَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا»، قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ، وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ، قَالَ: «أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ»، قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِحْسَانِ، قَالَ: «أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: «مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ» قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا، قَالَ: «أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ»، قَالَ: ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ لِي: «يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟» قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ

Abu Khaitsamah; Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Waki’ telah menceritakan kepada kami, dari Kahmas, dari Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya’mar. Ha’ (At-Tahwil; percabangan sanad). Ubaidullah bin Mu’adz Al-‘Anbari telah menceritakan kepada kami (Al-Imam Muslim), dan ini hadisnya, ia berkata, Ayahku telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Kahmas telah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Buraidah, dari Yahya bin Ya’mar, ia berkata, “Orang yang pertama kali membahas takdir di Bashrah adalah Ma’bad Al-Juhani, maka aku dan Humaid bin Abdurrahman Al-Himyari berangkat haji atau umrah, maka kami berkata, “Seandainya kami bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah saw., maka kami akan bertanya kepadanya tentang sesuatu yang mereka katakan berkaitan dengan takdir.” Maka Abdullah bin Umar diberikan taufik (oleh Allah) untuk kami, sedangkan ia masuk masjid. Lalu, aku dan temanku menghadangnya. Salah seorang dari kami di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya. Lalu, aku mengira bahwa temanku akan mewakilkan pembicaraan kepadaku, maka aku berkata, “Wahai Abu Abdirrahman, sesungguhnya nampak di hadapan kami suatu kaum membaca Al-Qur’an dan mencari ilmu lalu mengklaim bahwa tidak ada takdir, dan perkaranya adalah baru (tidak didahului oleh takdir dan ilmu Allah).” Maka, Abdullah bin Umar menjawab, “Apabila kamu bertemu orang-orang tersebut, maka kabarkanlah kepada mereka bahwa saya berlepas dari diri mereka, dan bahwa mereka berlepas dari diriku. Demi Dzat yang mana hamba Allah bersumpah dengan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menafkahkan emas seperti gunung Uhud, niscaya sedekahnya tidak akan diterima hingga ia beriman kepada takdir baik dan buruk.” Dia berkata, “Kemudian ia mulai menceritakan hadis seraya berkata, “Umar bin Al-Khattab berkata, ‘Dahulu kami pernah di sisi Rasulullah saw., lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas menempuh perjalanan jauh. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga ia mendatangi Nabi saw. lalu menyandarkan lututnya pada tutut Nabi saw., kemudian ia berkata, “Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam.” Rasulullah saw. menjawab, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah, jika engkau mampu berpergian kepadanya.” Ia berkata, “Kamu benar.” Umar berkata, “Maka kami kaget terhadapnya karena ia menanyakannya dan membenarkannya.” Ia bertanya lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman.” Beliau menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir dan takdir baik dan buruk.” Ia berkata, “Kamu benar.” Ia bertanya lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang Ihsan.” Beliau menjawab, “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Ia bertanya lagi, “Kapankah hari akhir itu?” Beliau menjawab, “Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.” Ia bertanya, “Lalu, kabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya.” Beliau menjawab, “Apabila seorang budak melahirkan tuannya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan.” Kemudian ia pergi. Maka, aku tetap saja heran kemudian beliau berkata, “Wahai Umar, apakah kamu tahu siapa penanya tersebut?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda, “Itulah Jibril, ia mendatangi kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang pengetahuan agama kalian.”

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru