Beranda blog Halaman 16

Hadis No. 93 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab mengusap khuff,

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ الحَارِثِ، قَالَ: بَالَ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، ثُمَّ تَوَضَّأَ، وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ، فَقِيلَ لَهُ: أَتَفْعَلُ هَذَا؟ قَالَ: وَمَا يَمْنَعُنِي، وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ: وَكَانَ يُعْجِبُهُمْ حَدِيثُ جَرِيرٍ لأَنَّ إِسْلاَمَهُ كَانَ بَعْدَ نُزُولِ الْمَائِدَةِ. هَذَا قَوْلُ إِبْرَاهِيْمَ يَعْنِيْ كَانَ يُعْجِبُهُمْ
قَالَ: وَفِي البَابِ عَنْ عُمَرَ، وَعَلِيٍّ، وَحُذَيْفَةَ، وَالمُغِيرَةِ، وَبِلاَلٍ، وَسَعْدٍ، وَأَبِي أَيُّوبَ، وَسَلْمَانَ، وَبُرَيْدَةَ، وَعَمْرِو بْنِ أُمَيَّةَ، وَأَنَسٍ، وَسَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، وَيَعْلَى بْنِ مُرَّةَ، وَعُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، وَأُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ، وَأَبِي أُمَامَةِ، وَجَابِرٍ، وَأُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، وَابْنِ عُبَادَةَ، وَيُقَالُ: ابْنُ عُمَارَةَ، وَأُبَيُّ بْنُ عُمَارَةَ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: حَدِيثُ جَرِيرٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Hannad telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Waki’ telah menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari Hammam bin Al-Harits, dia berkata, Jarir bin Abdillah buang air kecil, lalu dia berwudhu dan mengusap kedua khuffnya. Lalu dikatakan kepadanya, “Kenapa engkau melakukan ini?” Dia berkata, “Apa yang menghalangiku melakukan ini? Aku pernah melihat Rasulullah saw. melakukannya.” Ibrahim berkata, “Hadis Jarir ini membuat orang-orang merasa takjub, karena Jarir masuk Islam setelah turunnya surah Al-Maidah.” Ini adalah perkataan Ibrahim, yakni perkataan, “Hadis ini membuat orang-orang merasa takjub.”

Dia berkata, “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Umar, Ali, Hudzaifah, Al-Mughirah, Bilal, Sa’d, Abu Ayyub, Salman, Buraidah, Amr bin Umayyah, Anas, Sahl bin Sa’d, Ya’la bin Murrah, Ubadah bin As-Shamit, Usamah bin Syarik, Abu Umamah, Jabir, Usamah bin Zaid, dan Ibnu Ubadah. Dikatakan pula Ibnu Umarah dan Ubay bin Umarah.”

Abu Isa berkata, “Hadis Jarir derajatnya hadis hasan shahih.”

Hadis No. 92 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab bekas jilatan kucing,

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُوسَى الأَنْصَارِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَعْنٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ حُمَيْدَةَ بِنْتِ عُبَيْدِ بْنِ رِفَاعَةَ، عَنْ كَبْشَةَ بِنْتِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَتْ عِنْدَ ابْنِ أَبِي قَتَادَةَ، أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ دَخَلَ عَلَيْهَا، قَالَتْ: فَسَكَبْتُ لَهُ وَضُوءًا، قَالَتْ: فَجَاءَتْ هِرَّةٌ تَشْرَبُ، فَأَصْغَى لَهَا الإِنَاءَ حَتَّى شَرِبَتْ، قَالَتْ كَبْشَةُ: فَرَآنِي أَنْظُرُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: أَتَعْجَبِينَ يَا بِنْتَ أَخِي؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ، إِنَّمَا هِيَ مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ، أَوِ الطَّوَّافَاتِ

وَقَدْ رَوَى بَعْضُهُمْ عَنْ مَالِكٍ: وَكَانَتْ عِنْدَ أَبِيْ قَتَادَةَ. وَالصَّحِيْحُ: ابْنُ أَبِيْ قَتَادَةَ

قَالَ: وَفِي البَابِ عَنْ عَائِشَةَ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ أَبُوْعِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَهُوَ قَوْلُ أَكْثَرِ العُلَمَاءِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالتَّابِعِينَ وَمَنْ بَعْدَهُمْ: مِثْلِ الشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ: لَمْ يَرَوْا بِسُؤْرِ الهِرَّةِ بَأْسًا
وَهَذَا أَحَسَنُ شَيْءٍ فِي هَذَا البَابِ
وَقَدْ جَوَّدَ مَالِكٌ هَذَا الحَدِيثَ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، وَلَمْ يَأْتِ بِهِ أَحَدٌ أَتَمَّ مِنْ مَالِكٍ

Ishaq bin Musa Al-Anshari telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ma’n telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Malik bin Anas telah menceritakan kepada kami, dari Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah, dari Humaidah binti Ubaid bin Rifa’ah, dari Kabsyah binti Ka’b bin Malik, istri Ibnu Abi Qatadah, bahwa Abu Qatadah masuk menemuinya, dia (Kabsyah) berkata, “Aku menuangkan air wudhu untuknya, tiba-tiba seekor kucing masuk dan meminumnya. Abu Qatadah kemudian memiringkan bejana tersebut hingga kucing tersebut dapat minum.” Kabsyah berkata, “Abu Qatadah tahu bahwa aku sedang memperhatikannya, maka ia pun berkata, “Apakah engkau heran wahai putri saudaraku?” Aku menjawab, “Ya”. Dia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Kucing tidak najis. Ia merupakan hewan yang biasa berkeliaran di sekelilingmu.”

Dan sebagian mereka meriwayatkan dari Malik, dia (Kabsyah) adalah istri Abu Qatadah, namun yang benar adalah istri Ibnu Abi Qatadah.

Abu Isa (At-Tirmidzi) berkata, “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Aisyah dan Abu Hurairah.”

Abu Isa berkata, “Hadis ini derajatnya Hasan Shahih.

Ini adalah pendapat kebanyakan ulama dari kalangan sahabat Nabi saw., tabi’in, dan orang-orang setelah mereka seperti Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq. Mereka berpendapat bahwa sisa minum kucing tidak apa-apa.

Ini adalah hadis yang paling baik dalam bab ini.

Imam Malik menganggap baik hadis ini, yaitu dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah. Dan tidak ada yang lebih sempurna dalam periwayatannya selain Malik.”

Hadis No. 91 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab bekas jilatan anjing,

حَدَّثَنَا سَوَّارُ بْنُ عَبْدِ اللهِ العَنْبَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَال: سَمِعْتُ أَيُّوبَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: يُغْسَلُ الإِنَاءُ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الكَلْبُ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أُولاَهُنَّ أَوْ أُخْرَاهُنَّ بِالتُّرَابِ، وَإِذَا وَلَغَتْ فِيهِ الهِرَّةُ غُسِلَ مَرَّةً
قَالَ أَبُوْعِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ
وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذَا، وَلَمْ يُذْكَرْ فِيهِ: إِذَا وَلَغَتْ فِيهِ الهِرَّةُ غُسِلَ مَرَّةً
قَالَ: وَفِي البَابِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ

Sawwar bin Abdillah Al-Anbari telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Al-Mu’tamir bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami, dia berkata, aku mendengar dari Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., bahwasannya beliau bersabda, “Jika bejana dijilat oleh anjing, maka harus dibasuh tujuh kali, yang salah satunya atau yang terakhirnya dengan tanah. Namun, jika bejana tersebut dijilat oleh kucing, cukup dibasuh sekali.”

Abu Isa berkata, “Ini hadis Hasan Shahih. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq. Hadis ini juga diriwayatkan dengan jalur lain dari Abu Hurairah dari Nabi saw. seperti ini. Hanya saja, tidak disebutkan di dalamnya, ‘Jika bejana tersebut dijilat oleh kucing cukup dibasuh sekali.”

Dia (Abu Isa) berkata, “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Abdullah bin Mughaffal.”

Hadis No. 90 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab dimakruhkan menjawab salam tanpa wudhu,

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالاَ: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَجُلاً سَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَبُولُ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَإِنَّمَا يُكْرَهُ هَذَا عِنْدَنَا إِذَا كَانَ عَلَى الغَائِطِ وَالبَوْلِ، وَقَدْ فَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ ذَلِكَ
وَهَذَا أَحَسَنُ شَيْءٍ رُوِيَ فِي هَذَا البَابِ

قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: وَفِي البَابِ عَنِ الْمُهَاجِرِ بْنِ قُنْفُذٍ، وَعَبْدِ اللهِ بْنِ حَنْظَلَةَ، وَعَلْقَمَةَ ابْنِ الفَغْوَاءِ، وَجَابِرٍ، وَالبَرَاءِ

Nashr bin Ali dan Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami dari Sufyan dari Ad-Dhahhak bin Usman, dari Nafi’, dari Ibn Umar, bahwa ada seorang laki-laki mengucapkan salam kepada Nabi saw. ketika beliau sedang kencing, maka beliau tidak menjawabnya.”

Abu Isa berkata, “Ini hadis Hasan Shahih. Sesungguhnya hal ini (menjawab salam) menjadi makruh di kalangan kami apabila sedang buang air besar atau kencing, sebagaimana yang telah ditafsirkan oleh ahli ilmu. Dan hadis ini adalah hadis yang paling baik yang diriwayatkan dalam bab ini.”

Abu Isa berkata, “Dalam bab ini terdapat juga hadis dari Al-Muhajir bin Qunfudz, Abdullah bin Handhalah, Alqamah bin Al-Faghwa’, Jabir, dan Al-Bara’.”

Hadis No. 89 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab berkumur karena susu,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ لَبَنًا فَدَعَا بِمَاءٍ فَمَضْمَضَ، وَقَالَ: إِنَّ لَهُ دَسَمًا
وَفِي البَابِ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، وَأُمِّ سَلَمَةَ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَقَدْ رَأَى بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ الْمَضْمَضَةَ مِنَ اللَّبَنِ، وَهَذَا عِنْدَنَا عَلَى الاِسْتِحْبَابِ، وَلَمْ يَرَ بَعْضُهُمُ الْمَضْمَضَةَ مِنَ اللَّبَنِ

Qutaibah telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Al-Laits telah menceritakan kepada kami, dari ‘Uqail, dari Az-Zuhri, dari Ubaidullah, dari Ibn Abbas r.a., bahwa Nabi saw. pernah minum susu, lalu beliau minta diambilkan air seraya berkumur dengan air tersebut, setelah itu beliau bersabda, “Sesungguhnya pada susu itu ada lemaknya.”

Dalam bab ini juga terdapat riwayat dari Sahl bin Sa’d dan Ummu Salamah.

Abu Isa berkata, “Ini hadis Hasan Shahih. Sebagian Ahli ilmu berpendapat bahwa seseorang diharuskan berkumur dengan air setelah minum susu. Sedangkan menurut kami itu hanyalah sekedar disunnahkan saja. Dan Sebagian dari mereka bahkan tidak mengharuskan seseorang berkumur karena minum susu.”

Hadis No. 127 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab membasuh kedua kaki,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ، عَنِ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ شَدَّادٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَضَّأَ يَدْلُكُ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ بِخِنْصَرِهِ

Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ibnu Lah’ah telah menceritakan kepada kami, dari Yazid bin Amr, dari Abu Abdirrahman Al-Hubuli, dari Al-Mustaurid bin Syaddad, dia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah saw. ketika berwudhu, beliau menggosok jari-jemari kedua kakinya dengan jari kelingking beliau.”

Hadis No. 126 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab mengusap sorban,

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي مَعْقِلٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ وَعَلَيْهِ عِمَامَةٌ قِطْرِيَّةٌ، فَأَدْخَلَ يَدَهُ مِنْ تَحْتِ الْعِمَامَةِ فَمَسَحَ مُقَدَّمَ رَأْسِهِ وَلَمْ يَنْقُضِ الْعِمَامَةَ

Ahmad bin Abi Shalih telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Mu’awiyah bin Shalih telah menceritakan kepadaku, dari Abdul Aziz bin Muslim, dari Abu Ma’qil, dari Anas bin Malik, dia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwudhu dalam keadaan memakai sorban qithriyah, beliau memasukkan tangannya dari bawah sorbannya kemudian mengusap bagian depan kepalanya tanpa melepas soban.”

Hadis No. 125 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab mengusap sorban,

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ ثَوْرٍ، عَنْ رَاشِدِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً، فَأَصَابَهُمُ الْبَرْدُ فَلَمَّا قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُمْ أَنْ يَمْسَحُوا عَلَى الْعَصَائِبِ وَالتَّسَاخِينِ

Ahmad bin Muhammad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Yahya bin Sa’id telah menceritakan kepada kami, dari Tsaur, dari Rasyid bin Sa’d, dari Tsauban, dia berkata, Rasulullah saw. pernah mengutus pasukan (untuk berperang tanpa diikuti beliau), lalu mereka diliputi cuaca dingin. Maka, setelah mereka datang menghadap Rasulullah saw., beliau memerintahkan supaya mereka mengusap sorban dan khuf mereka.

Hadis No. 124 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab menyela-nyela jenggot,

حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ يَعْنِي الرَّبِيعَ بْنَ نَافِعٍ، حَدَّثَنَا أَبُو الْمَلِيحِ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ زَوْرَانَ، عَنْ أَنَسٍ يَعْنِي ابْنَ مَالِكٍ، «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا تَوَضَّأَ، أَخَذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَأَدْخَلَهُ تَحْتَ حَنَكِهِ فَخَلَّلَ بِهِ لِحْيَتَهُ»، وَقَالَ: «هَكَذَا أَمَرَنِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ»، قَالَ أَبُو دَاوُدَ: وَالْوَلِيدُ بْنُ زَوْرَانَ، رَوَى عَنْهُ حَجَّاجُ بْنُ حَجَّاحٍ، وَأَبُو الْمَلِيحِ الرَّقِّيُّ

Abu Taubah yaitu Ar-Rabi’ bin Nafi’ telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Abu Al-Malih telah menceritakan kepada kami, dari Al-Walid bin Zauran, dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw. ketika berwudhu, beliau mengambil air dengan telapak tangannya, lalu memasukkannya ke bawah dagunya, lalu beliau menyela-nyela di antara jenggotnya dan bersabda, “Beginilah Rabb-ku ‘Azza wa Jalla memerintahkanku.” Abu Daud berkata, “Hajjaj bin Hajjaj dan Abu Al-Malih Ar-Raqi meriwayatkan dari Al-Walid bin Zauran

 

Hadis No. 123 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab mengeluarkan air dari hidung,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، فِي آخَرِينَ، قَالُوا: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبْرَةَ، عَنْ أَبِيهِ لَقِيطِ بْنِ صَبْرَةَ، قَالَ: كُنْتُ وَافِدَ بَنِي الْمُنْتَفِقِ – أَوْ فِي وَفْدِ بَنِي الْمُنْتَفِقِ – إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمْ نُصَادِفْهُ فِي مَنْزِلِهِ، وَصَادَفْنَا عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ، قَالَ: فَأَمَرَتْ لَنَا بِخَزِيرَةٍ فَصُنِعَتْ لَنَا، قَالَ: وَأُتِينَا بِقِنَاعٍ – وَلَمْ يَقُلْ قُتَيْبَةُ: الْقِنَاعَ، وَالْقِنَاعُ: الطَّبَقُ فِيهِ تَمْرٌ – ثُمَّ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «هَلْ أَصَبْتُمْ شَيْئًا؟ – أَوْ أُمِرَ لَكُمْ بِشَيْءٍ؟» قَالَ: قُلْنَا: نَعَمْ، يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: فَبَيْنَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُلُوسٌ، إِذْ دَفَعَ الرَّاعِي غَنَمَهُ إِلَى الْمُرَاحِ، وَمَعَهُ سَخْلَةٌ تَيْعَرُ، فَقَالَ: «مَا وَلَّدْتَ يَا فُلَانُ؟»، قَالَ: بَهْمَةً، قَالَ: «فَاذْبَحْ لَنَا مَكَانَهَا شَاةً»، ثُمَّ قَالَ: ” لَا تَحْسِبَنَّ وَلَمْ يَقُلْ: لَا تَحْسَبَنَّ أَنَّا مِنْ أَجْلِكَ ذَبَحْنَاهَا، لَنَا غَنَمٌ مِائَةٌ لَا نُرِيدُ أَنْ تَزِيدَ، فَإِذَا وَلَّدَ الرَّاعِي بَهْمَةً، ذَبَحْنَا مَكَانَهَا شَاةً ” قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي امْرَأَةً وَإِنَّ فِي لِسَانِهَا شَيْئًا – يَعْنِي الْبَذَاءَ – قَالَ: «فَطَلِّقْهَا إِذًا»، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لَهَا صُحْبَةً، وَلِي مِنْهَا وَلَدٌ، قَالَ: ” فَمُرْهَا يَقُولُ: عِظْهَا فَإِنْ يَكُ فِيهَا خَيْرٌ فَسَتَفْعَلْ، وَلَا تَضْرِبْ ظَعِينَتَكَ كَضَرْبِكَ [ص:36] أُمَيَّتَكَ ” فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنِي، عَنِ الْوُضُوءِ، قَالَ: «أَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ، وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبْرَةَ، عَنْ أَبِيهِ وَافِدِ بَنِي الْمُنْتَفِقِ، أَنَّهُ أَتَى عَائِشَةَ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ، قَالَ: فَلَمْ يَنْشَبْ أَنْ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَتَقَلَّعُ يَتَكَفَّأُ، وَقَالَ: عَصِيدَةٌ، مَكَانَ خَزِيرَةٍ

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ، قَالَ فِيهِ: إِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ

Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami pada jamaah lain, mereka berkata, Yahya bin Sulaim telah menceritakan kepada kami, dari Isma’il bin Katsir, dari Ashim bin Laqith bin Shabrah, dari ayahnya, Laqith bin Shabrah, dia berkata; Aku pernah menjadi utusan Bani Muntafiq atau aku pernah ikut dalam utusan Bani Muntafiq kepada Rasulullah saw., dia berkata, Ketika kami mendatangi Rasulullah saw. ternyata kami tidak menjumpai beliau di rumahnya, namun kami hanya berjumpa dengan Aisyah Ummul Mukminin, Laqith melanjutkan; Kemudian dia (Aisyah) memeritahkan agar kami dibuatkan makanan Khazirah (semacam bubur yang dicampur dengan daging yang telah dipotong-potong kecil). Setelah makanan itu dibuatkan untuk kami, maka dibawakan kepada kami satu wadah berisi buah kurma, kemudian Rasulullah saw. datang lalu bersabda, “Apakah kalian telah mendapatkan suatu makanan atau telah diperintahkan untuk dibuatkan suatu makanan untuk kalian?” Dia (Laqith) berkata, kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Laqith meneruskan; Pada waktu kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba penggembala kambing datang menggiring kambing beliau masuk ke kandangnya bersama seekor anak domba yang mengembik. Maka beliau bersabda, “Apa yang kamu asuh wahai fulan?” Sang penggembala menjawab, “Seekor kambing telah melahirkan seekor anak.” Beliau bersabda, “Sembelilah seekor kambing sebagai gantinya.” Kemudian bersabda lagi, “Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa kami menyembelih kambing ini karena kamu ada. Kami mempunyai seratus ekor kambing, kami tidak ingin lebih dari itu. Apabila penggemba menggembalanya lebih satu ekor (karena ada yang telah beranak), maka kami sembelih satu ekor kambing yang baru lahir.” Laqith meneruskan, Aku berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai seorang istri yang buruk tutur katanya. Beliau bersabda, “Kalau begitu ceraikanlah dia.” Laqith berkata, aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia telah menjadi teman hidup dan saya telah mendapatkan anak darinya. Beliau bersabda, “Berilah dia nasihat, kalau memang dia baik, tentu dia akan menuruti nasihatmu, dan janganlah kamu memukul istrimu, seperti kamu memukul budak perempuanmu.” Maka, aku berkata, Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang cara berwudhu. Beliau menjawab, “Sempurnakanlah wudhu, (basuhlah) di sela-sela jari jemarimu dan tekankanlah saat beristinsyaq kecuali jika kamu sedang berpuasa.”

Uqbah bin Mukrim telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Yahya bin Sa’id telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ibnu Juraij telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Isma’il bin Katsir telah menceritakan kepadaku, dari Ashim bin laqith bin Shabrah dari ayahnya, seorang utusan Bani Muntafiq bahwa dia pernah menemui Aisyah, lalu dia menyebutkan hadis yang semakna. Dia menyebutkan Tidak lama kemudian Rasulullah saw. datang berjalan dengan semangatnya. Dia juga menyebutkan ‘Ashidah sebagai ganti Khazirah.

Muhammad bin Yahya bin Faris telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, dia berkata, Ibnu Juraij telah menceritakan kepada kami dengan hadis ini, dia menyebutkan padanya, apabila kamu berwudhu maka berkumurlah.