Beranda blog Halaman 30

Hadis No. 56 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Iman bab sabda Nabi saw., “Agama adalah nasihat, untuk Allah, rasul-Nya, para pemimpin, dan umat Islam secara umum” dan firman Allah, “Apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya (Q.S. At-Taubah: 91)”,

حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلاَقَةَ قَالَ سَمِعْتُ جَرِيرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ يَوْمَ مَاتَ المُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ قَامَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ عَلَيْكُمْ بِاتِّقَاءِ اللَّهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَالوَقَارِ وَالسَّكِينَةِ حَتَّى يَأْتِيَكُمْ أَمِيرٌ فَإِنَّمَا يَأْتِيكُمُ الآنَ. ثُمَّ قَالَ اسْتَعْفُوا لِأَمِيرِكُمْ فَإِنَّهُ كَانَ يُحِبُّ العَفْوَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَشَرَطَ عَلَيَّ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ فَبَايَعْتُهُ عَلَى هَذَا وَرَبِّ هَذَا المَسْجِدِ إِنِّي لَنَاصِحٌ لَكُمْ، ثُمَّ اسْتَغْفَرَ وَنَزَلَ

Abu An-Nu’man telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Awanah telah menceritakan kepada kami, dari Ziyad bin ‘Ilaqah, ia berkata, aku mendengar Jarir bin Abdullah berkata ketika Al-Mughirah bin Syu’bah meninggal, sambil berdiri seraya memuji kepada Allah dan mensucikan-Nya ia berkata, “Wajib atas kalian bertakwa kepada Allah satu-satu-Nya, tidak menyekutukan-Nya, dengan penuh ketundukan dan ketenangan sampai datang pemimpin pengganti, dan sekarang datang penggantinya.” Kemudian ia berkata, “Mintakanlah maaf kepada Allah swt. untuk pemimpin kalian ini, karena Dia suka memberi maaf.” Lalu ia berkata, “Amma ba’du, sesungguhnya aku mendatangi Nabi saw. seraya berkata, ‘Aku berbaiat kepadamu atas agama Islam.” Lalu beliau memberi syarat atasku untuk menasihati kepada setiap muslim. Maka, aku berbaiat kepadanya atas ini. Demi pemilik masjid ini, sungguh aku menasihati kepada kalian. Kemudian ia meminta ampunan kepada Allah dan turun dari mimbar.

Hadis No. 55 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Iman bab sabda Nabi saw., “Agama adalah nasihat, untuk Allah, rasul-Nya, para pemimpin, dan umat Islam secara umum” dan firman Allah, “Apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya (Q.S. At-Taubah: 91)”,

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yahya telah menceritakan kepada kami, dari Ismail, ia berkata, Qais bin Abi Hazim telah menceritakan kepadaku, dari Jarir bin Abdullah, ia berkata, “Aku telah berbaiat kepada Rasulullah saw. untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menasihati kepada setiap muslim.”

Baca juga: Hadis Agama adalah Ketulusan

Hadis No. 54 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam Shahih-nya pada Kitab Al-Iman bab amalan-amalan tergantung niat dan tujuannya serta setiap orang mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya,

حَدَّثَنَا الحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ

Al-Hakam bin Nafi’ telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, ia berkata, Amir bin Sa’d telah menceritakan kepadaku, dari Sa’d bin Abi Waqqash, bahwasannya ia telah mengabarkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya, tidaklah kamu menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan untuk mengharap ridha Allah kecuali kamu akan diberi pahala, termasuk sesuatu yang kamu suapkan ke mulut istrimu.”

Hadis No. 67 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab lain-lain,

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُسْأَلُ عَنِ الْمَاءِ يَكُونُ فِي الفَلاَةِ مِنَ الأَرْضِ وَمَا يَنُوبُهُ مِنَ السِّبَاعِ وَالدَّوَابِّ؟ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الخَبَثَ
قَالَ عَبْدَةُ: قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ القُلَّةُ هِيَ الجِرَارُ وَالقُلَّةُ الَّتِي يُسْتَقَى فِيهَا
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَاقَ قَالُوا إِذَا كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يُنَجِّسْهُ شَيْءٌ مَا لَمْ يَتَغَيَّرْ رِيحُهُ أَوْ طَعْمُهُ وَقَالُوا يَكُونُ نَحْوًا مِنْ خَمْسِ قِرَبٍ

Hannad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdah telah menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ja’far bin Az-Zubair, dari Ubaidullah bin Abdullah bin Umar, dari Ibnu Umar, ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda ketika beliau ditanya tentang air yang ada di tanah lapang dan sering dikunjungi oleh binatang buas dan hewan-hewan lainnya.” Ibnu Umar berkata, maka Rasulullah saw. menjawab, “Apabila air itu mencapai dua kullah, maka ia tidak akan mengandung kotoran (najis).”

Abdah berkata, Muhammad bin Ishaq berkata, “Al-Qullah adalah beberapa guci besar, dan qullah adalah air yang biasa dipakai untuk minum.”

Abu Isa berkata, “Dan itu adalah pendapat Imam As-Syafii, Ahmad, dan Ishaq. Mereka mengatakan, “Apabila air itu mencapai dua kullah, maka tidak ada sesuatu yang menjadikannya najis, yaitu selama tidak berubah bau dan rasanya, dan mereka mengatakan, “Kira-kira airnya sebanya lima qirbah (kendi).”

Hadis No. 66 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab air tidak menjadi najis karena sesuatu,

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ وَالحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الخَلاَّلُ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنِ الوَلِيدِ بْنِ كَثِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ أَتَتَوَضَّأُ مِنْ بِئْرِ بُضَاعَةَ وَهِيَ بِئْرٌ يُلْقَى فِيهَا الحِيَضُ وَلُحُومُ الكِلاَبِ وَالنَّتْنُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ لاَ يُنَجِّسُهُ شَيْءٍ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ جَوَّدَ أَبُو أُسَامَةَ هَذَا الحَدِيثَ فَلَمْ يَرْوِ أَحَدٌ حَدِيثَ أَبِي سَعِيدٍ فِي بِئْرِ بُضَاعَةَ أَحْسَنَ مِمَّا رَوَى أَبُو أُسَامَةَ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
وَفِي البَابِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَائِشَةَ

Hannad, Al-Hasan bin Ali Al-Khallal, dan yang lainnya telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Usamah telah menceritakan kepada kami, dari Al-Walid bin Katsir, dari Muhammad bin Ka’b, dari Ubaidillah bin Abdullah bin Rafi’ bin Khadij, dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata, pernah ditanyakan, “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh wudhu dari air sumur Budha’ah, yang dibuang di dalamnya kain bekas pembalut haid, daging anjing, dan bangkai?” Rasulullah saw. menjawab, “Sesungguhnya air itu suci, tidak ada sesuatu yang membuatnya najis.”

Abu Isa berkata, “Ini hadis hasan. Abu Usamah telah menyatakan bahwa ia adalah hadis yang baik, dan tidak ada seorang pun yang meriwayatkan hadis Abu Sa’id tentang sumur Budha’ah yang lebih baik dari pada apa yang diriwayatkan oleh Abu Usamah. Hadis ini telah diriwayatkan dari beberapa jalur dari Abu Sa’id. Pada bab ini juga ada hadis riwayat dari Ibnu Abbas dan Aisyah.”

Penjelasan:

Pernyataan Rasulullah saw. pada hadis ini tentang sucinya air dan tidak bisa dinajiskan oleh sesuatu apapun dibatasi dengan hadis-hadis lainnya yang lebih spesifik. Oleh sebab itu, di dalam fikih dijelaskan bahwa air muthlak atau air yang suci dan mensucikan adalah air yang sudah mencapai dua kullah, tidak berubah salah satu sifatnya; baik warna, bau, maupun rasanya, dan tidak kemasukan najis.

Jika air itu sedikit dan kemasukan najis, meskipun tidak sampai berubah salah satu sifatnya, maka air itu tidak suci dan mensucikan. Atau jika air itu sudah mencapai dua kullah (banyak), kemasukan najis dan berubah salah satu sifatnya, maka air itu juga tidak suci mensucikan. Namun jika tidak sampai berubah, maka air yang mencapai dua kullah itu tetap suci mensucikan. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Hadis No. 65 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab rukhsah dalam hal ini (wudhu dengan air sisa bersucinya perempuan),

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ اغْتَسَلَ بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَفْنَةٍ فَأَرَادَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَوَضَّأَ مِنْهُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي كُنْتُ جُنُبًا فَقَالَ إِنَّ الْمَاءَ لاَ يُجْنِبُ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ

Qutaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Al-Ahwash telah menceritakan kepada kami, dari Simak bin Harb, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Sebagian istri-istri Nabi saw. mandi dalam satu bejana, kemudian Rasulullah saw. hendak berwudhu darinya, namun ia (istri Nabi) berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku junub.” Beliau menjawab, “Sesungguhnya air itu tidak junub.”

Abu Isa berkata, “Ini hadis hasan shahih.”

Pendapat ini dipegang oleh Sufyan Ats-Tsauri, Malik, dan As-Syafi’i.

Hadis No. 64 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab makruhnya sisa air bersucinya perempuan,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَنَ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَاصِمٍ قَال سَمِعْتُ أَبَا حَاجِبٍ يُحَدِّثُ عَنِ الحَكَمِ بْنِ عَمْرٍو الغِفَارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَوَضَّأَ الرَّجُلُ بِفَضْلِ طَهُورِ الْمَرْأَةِ أَوْ قَالَ بِسُؤْرِهَا
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَأَبُو حَاجِبٍ اسْمُهُ سَوَادَةُ بْنُ عَاصِمٍ
وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ فِي حَدِيثِهِ نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَوَضَّأَ الرَّجُلُ بِفَضْلِ طَهُورِ الْمَرْأَةِ وَلَمْ يَشُكَّ فِيهِ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ

Muhammad bin Basyar dan Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Daud telah menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, dari Ashim, ia berkata, aku pernah mendengar Abu Hajib bercerita dari Al-Hakam bin Amr Al-Ghifari, bahwa Nabi saw. melarang seorang laki-laki berwudhu dengan sisa air bersucinya perempuan, atau ia mengatakan ‘air sisa yang masih di dalam bejanannya.’

Abu Isa berkata, “Ini Hadis Hasan. Sedangkan Abu Hajib namanya adalah Sawadah bin Ashim.”

Muhammad bin Basyar menyebutkan di dalam riwayat hadisnya, “Rasulullah saw. melarang seorang laki-laki berwudhu dengan air sisa bersucinya seorang perempuan,” dan Muhammad bin Basyar tidak ragu di dalamnya.

Hadis No. 63 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab makruhnya sisa air bersucinya perempuan,

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَنَ قَالَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي حَاجِبٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي غِفَارٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ فَضْلِ طَهُورِ الْمَرْأَةِ
وَفِي البَابِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَرْجِسَ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: وَكَرِهَ بَعْضُ الفُقَهَاءِ الوُضُوءَ بِفَضْلِ طَهُورِ الْمَرْأَةِ وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ وَإِسْحَاقَ كَرِهَا فَضْلَ طَهُورِهَا وَلَمْ يَرَيَا بِفَضْلِ سُؤْرِهَا بَأْسًا

Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Waki’ telah menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Hajib, dari seorang laki-laki dari Bani Ghifar, ia berkata, “Rasulullah saw. melarang air sisa bersucinya seorang perempuan.”

Pada bab ini ada juga riwayat dari Abdullah bin Sarjis.

Abu Isa berkata, “Sebagian fuqaha’ memakruhkan berwudhu dengan air sisa bersucinya seorang perempuan. Ini adalah pendapat Ahmad dan Ishaq, mereka memakruhkan air sisa bersucinya perempuan, mereka tidak berpendapat sisa air yang masih dalam bejana.”

Hadis No. 62 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab suami istri berwudhu dari satu bejana,

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَر قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي الشَّعْثَاءِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي مَيْمُونَةُ قَالَتْ كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ مِنَ الْجَنَابَةِ
قَالَ اَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَهُوَ قَوْلُ عَامَّةِ الْفُقَهَاءِ: أَنْ لاَ بَأْسَ أَنْ يَغْتَسِلَ الرَّجُلُ وَالْمَرْأَةُ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ
قَالَ: وَفِي الْبَابِ عَنْ عَلِيٍّ وَعَائِشَةَ وَأَنَسٍ وَأُمِّ هَانِئٍ وَأُمِّ صُبَيَّةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ وَابْنِ عُمَرَ وَأَبُو الشَّعْثَاءِ اسْمُهُ جَابِرُ بْنُ زَيْدٍ

Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami, dari Amr bin Dinar, dari Abu As-Sya’tsa’, dari Ibnu Abbas, ia berkata, Maimunah telah menceritakan kepadaku, ia berkata, “Aku pernah mandi janabah bersama Rasulullah saw. dari satu bejana.”

Abu Isa berkata, “Ini hadis hasan shahih.” “Pendapat kebanyakan fuqaha’ bahwa seorang laki-laki boleh mandi dengan seorang wanita dari satu bejana”

Abu Isa berkata, “Pada bab ini juga terdapat riwayat dari Ali, Aisyah, Anas, Ummu Hani’, Ummu Shubayyah, Ummu Salamah, dan Ibnu Umar. Sedangkan Abu As-Sya’tsa’ namanya adalah Jabir bin Zaid.”

Baca juga: Hadis No. 70 Sunan Abi Daud

Hadis No. 97 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab sifat wudhu Nabi saw.,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ دَاوُدَ الْإِسْكَنْدَرَانِيُّ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ زِيَادٍ الْمُؤَذِّنُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ التَّيْمِيِّ قَالَ سُئِلَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنِ الْوُضُوءِ فَقَالَ رَأَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ سُئِلَ عَنِ الْوُضُوءِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَأُتِيَ بِمِيضَأَةٍ فَأَصْغَاهَا عَلَى يَدِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ أَدْخَلَهَا فِي الْمَاءِ فَتَمَضْمَضَ ثَلَاثًا وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا وَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى ثَلَاثًا وَغَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَأَخَذَ مَاءً فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ فَغَسَلَ بُطُونَهُمَا وَظُهُورَهُمَا مَرَّةً وَاحِدَةً ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُونَ عَنِ الْوُضُوءِ؟ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ. قَالَ أَبُو دَاوُدَ أَحَادِيثُ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ الصِّحَاحُ كُلُّهَا تَدُلُّ عَلَى مَسْحِ الرَّأْسِ أَنَّهُ مَرَّةً فَإِنَّهُمْ ذَكَرُوا الْوُضُوءَ ثَلَاثًا، وَقَالُوا فِيهَا وَمَسَحَ رَأْسَهُ وَلَمْ يَذْكُرُوا عَدَدًا كَمَا ذَكَرُوا فِي غَيْرِهِ

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ أَبِي عَلْقَمَةَ أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ فَأَفْرَغَ بِيَدِهِ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى ثُمَّ غَسَلَهُمَا إِلَى الْكُوعَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا وَذَكَرَ الْوُضُوءَ ثَلَاثًا قَالَ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ وَقَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مِثْلَ مَا رَأَيْتُمُونِي تَوَضَّأْتُ ثُمَّ سَاقَ نَحْوَ حَدِيثِ الزُّهْرِيِّ وَأَتَمَّ

Muhammad bin Daud Al-Iskandarani, ia berkata, Ziyad bin Yunus telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sa’id bin Ziyad Al-Muadzin telah menceritakan kepadaku, dari Usman bin Abdurrahman At-Taimi, ia berkata, Ibnu Mulaikah pernah ditanya tentang wudhu, maka ia berkata, “Aku pernah melihat Usman bin Affan ditanya tentang wudhu, lalu ia meminta untuk didatangkan air, maka didatangkanlah bejana kepadanya, kemudian ia menuangkannya di atas tangan kanannya, lalu memasukkannya ke air, kemudian berkumur tiga kali, beristintsar tiga kali, membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya tiga kali, dan membasuh tangan kirinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke air lalu mengusap kepala dan kedua telinganya, ia membasuh bagian dalam dan bagian luarnya satu kali, lalu membasuh kedua kakinya, kemudian berkata, “Mana orang-orang yang bertanya tentang wudhu? Beginilah saya melihat Rasulullah saw. berwudhu.” Abu Daud berkata, “Semua hadis-hadis riwayat Usman r.a. yang shahih menunjukkan bahwa mengusap kepala adalah satu kali. Mereka menyebutkan bahwa wudhu itu tiga kali, kemudian mereka menyebutkan padanya tentang mengusap kepala, namun mereka tidak menyebutkan bilangannya sebagaimana yang mereka sebutkan pada yang lainnya.

Ibrahim bin Musa telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Isa telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ubaidullah yakni Ibnu Abi Ziyad telah mengabarkan kepada kami, dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, dari Abu Alqamah bahwa Usman pernah minta didatangkan air, lalu berwudhu, ia menuangkan air dengan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian membasuh keduanya sampai ke pergelangan tangan. Ia berkata, “Ia mengusap kepalanya kemudian membasuh kedua kakinya dan berkata, “Saya pernah melihat Rasulullah saw. berwudhu sebagaimana kalian melihat saya berwudhu.” Kemudian ia menyebutkan seperti hadis Az-Zuhri dan bahkan lebih sempurna.