Beranda blog Halaman 35

Hadis No. 89 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab perintah untuk istintsar (menyemprotkan air dari lubang hidung),

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ قَيْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَوَضَّأْتَ فَاسْتَنْثِرْ وَإِذَا اسْتَجْمَرْتَ فَأَوْتِرْ

Qutaibah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hammad telah menceritakan kepada kami, dari Manshur, dari Hilal bin Yasaf, dari Salamah bin Qais, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu berwudhu, maka hendaklah menyemprotkan air dari lubang hidung, dan jika kamu istinja’ dengan batu, maka hendaklah melaksanakannya dengan jumlah ganjil.”

Hadis No. 88 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab perintah untuk istintsar (menyemprotkan air dari lubang hidung),

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ وَمَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ

Qutaibah telah mengabarkan kepada kami, dari Malik, ha’ (at-tahwil), dan Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami (Imam An-Nasa’i), ia berkata, Abdurrahman telah menceritakan kepada kami, dari Malik, dari Ibnu Syihab, dari Abu Idris Al-Khaulani, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang berwudhu, maka hendaklah ia menyemprotkan air dari lubang hidung dan siapa yang istinja’ menggunakan batu, maka hendaklah ia melakukannya dengan jumlah ganjil.”

Hadis No. 87 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab berlebihan/sungguh-sungguh ketika memasukkan air ke dalam hidung,

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ كَثِيرٍ ح وَأَنْبَأَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبْرَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي عَنْ الْوُضُوءِ قَالَ أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

Qutaibah bin Sa’id telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Yahya bin Sulaim telah menceritakan kepada kami, dari Ismail bin Katsir, ha’ (at-tahwil). Dan Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Waki’ telah mengabarkan kepada kami, dari Sufyan, dari Abu Hasyim, dari Ashim bin Laqith bin Shabrah, dari ayahnya, ia berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang wudhu’.’ Beliau bersabda, ‘Sempurnakanlah wudhu dan bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke dalam hidung, kecuali saat kamu berpuasa.'”

Hadis No. 54 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab menggunakan sapu tangan (untuk mengeringkan air) setelah wudhu,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زِيَادِ بْنِ أَنْعُمٍ عَنْ عُتْبَةَ بْنِ حُمَيْدٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ غَنْمٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَضَّأَ مَسَحَ وَجْهَهُ بِطَرَفِ ثَوْبِهِ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَإِسْنَادُهُ ضَعِيفٌ وَرِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زِيَادِ بْنِ أَنْعُمٍ الأَفْرِيقِيُّ يُضَعَّفَانِ فِي الحَدِيثِ
وَقَدْ رَخَّصَ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَنْ بَعْدَهُمْ فِي التَّمَنْدُلِ بَعْدَ الوُضُوءِ
وَمَنْ كَرِهَهُ إِنَّمَا كَرِهَهُ مِنْ قِبَلِ أَنَّهُ قِيلَ: إِنَّ الوُضُوءَ يُوزَنُ وَرُوِيَ ذَلِكَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَالزُّهْرِيِّ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ الرَّازِيْ قال حَدَّثَنَا جَرِيرٌ قَالَ حَدَّثَنِيهِ عَلِيُّ بْنُ مُجَاهِدٍ عَنِّي وَهُوَ عِنْدِي ثِقَةٌ عَنْ ثَعْلَبَة عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ: إِنَّمَا كُرِهَ الْمِنْدِيلُ بَعْدَ الوُضُوءِ لأَنَّ الوُضُوءَ يُوزَنُ

Qutaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Risydin bin Sa’d telah menceritakan kepada kami, dari Abdurrahman bin Ziyad bin An’um, dari Utbah bin Humaid, dari Ubadah bin Nusai, dari Abdurrahman bin Ghanm, dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata, “Aku pernah melihat Nabi saw. ketika (setelah) berwudhu mengusap wajahnya dengan ujung kain bajunya.”

Abu Isa berkata, “Ini Hadis Gharib, sanadnya dhaif. Risydin bin Sa’d dan Abdurrahman bin Ziyad bin An’um Al-Afriqi mendhaifkan hadisnya.”

“Beberapa ulama ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi saw. dan generasi setelah mereka memberikan keringanan untuk mengelap (sisa air) setelah wudhu. Adapun bagi kalangan yang memakruhkannya, hal itu hanya berdasarkan atas sebuah pendapat bahwa (debit sisa air) wudhu itu akan ditimbang. Hal ini juga diriwayatkan dari Sa’id bin Al-Musayyab dan Az-Zuhri.”

“Muhammad bin Humaid Ar-Razi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Jarir telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ali bin Mujahid telah menceritakannya kepadaku, dan menurutku ia adalah orang yang tsiqah, dari Tsa’labah, dari Az-Zuhri, ia berkata, ‘Tidak disukainya mengelap (sisa air) setelah wudhu adalah karena itu akan ditimbang.”

Hadis No. 53 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab menggunakan sapu tangan (untuk mengeringkan air) setelah wudhu,

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعِ بْنِ الجَرَّاحِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ عَنْ أَبِي مُعَاذٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِرْقَةٌ يُنَشِّفُ بِهَا بَعْدَ الوُضُوء

قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: حَدِيثُ عَائِشَةَ لَيْسَ بِالقَائِمِ وَلاَ يَصِحُّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا البَابِ شَيْءٌ
وَأَبُو مُعَاذٍ يَقُولُونَ: هُوَ سُلَيْمَانُ بْنُ أَرْقَمَ، وَهُوَ ضَعِيفٌ عِنْدَ أَهْلِ الحَدِيثِ
قَالَ: وَفِي البَابِ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ

Sufyan bin Waki’ bin Al-Jarrah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami, dari Zaid bin Hubab, dari Abu Mu’adz, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. memiliki kain yang beliau gunakan untuk mengeringkan setelah berwudhu.”

Abu Isa berkata, “Hadis riwayat Aisyah tidak kuat dan tidak ada hadis yang shahih dari Nabi saw. dalam bab ini. Tentang Abu Mu’adz, mereka berkata bawah ia adalah Sulaiman bin Arqam, dan ia seorang yang dhaif (lemah) menurut ahli hadis.”

Abu Isa berkata, “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Mu’adz bin Jabal.”

 

Hadis No. 52 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab menyempurnakan wudhu,

وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ العَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنِ العَلاَءِ نَحْوَهُ وَقَالَ قُتَيْبَةُ فِي حَدِيثِهِ: فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ ثَلاَثًا

قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: وَفِي البَابِ عَنْ عَلِيٍّ وَعَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو وَابْنِ عَبَّاسٍ وَعَبِيدَةَ وَيُقَالُ: عُبَيْدَةُ بْنُ عَمْرٍو وَعَائِشَةَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَائِشٍ الحَضْرَمِيِّ وَأَنَسٍ

قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَالعَلاَءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ هُوَ ابْنُ يَعْقُوبَ الجُهَنِيُّ وَهُوَ ثِقَةٌ عِنْدَ أَهْلِ الحَدِيثِ

Qutaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdul Aziz bin Muhammad telah menceritakan kepada kami, dari Al-Ala’ semisal hadis tersebut. Qutaibah menyebutkan di dalam riwayat hadisnya, “Itulah ribath, itulah ribath, itulah ribath.” Tiga kali.

Abu Isa berkata, “Pada bab ini juga terdapat riwayat dari Ali, Abdullah bin Amr, Ibnu Abbas, dan Abidah. Disebutkan juga Ubaidah bin Amr, Aisyah, Abdurrahman bin Aisy Al-Hadhrami, dan Anas.”

Abu Isa berkata, “Hadis riwayat Abu Hurairah derajat hadisnya adalah Hasan Shahih.”

Ala’ bin Abdurrahman adalah putra dari Ya’qub Al-Juhani. Ia adalah orang yang tsiqqah menurut ahli hadis.

 

Hadis No. 51 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab menyempurnakan wudhu,

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنِ العَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: إِسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ

Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ismail bin Ja’far telah mengabarkan kepada kami, dari Al-‘Ala’ bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan dan menaikkan derajat (kalian)?”. Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada (keadaan dan situasi) yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Itulah ribath.”

Penjelasan:

Imam Al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi mengatakan bahwa maksud dari ribath adalah gigih ketika bersuci dan semisalnya seperti jihad. Sedangkan Imam An-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim menjelasakan bahwa maknanya adalah ikatan yang disukai. Asal kata ribath adalah menahan sesuatu, sehingga seakan-akan ia menahan dirinya untuk melaksanakan ketaatan ini.

Hadis No. 50 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab memercikki (kemaluan) setelah wudhu,

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ وَأَحْمَدُ بْنُ أَبِي عُبَيْدِ اللهِ السَّلِيمِيُّ الْبَصْرِيُّ قَالاَ: حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ سَلْمُ بْنُ قُتَيْبَةَ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الْهَاشِمِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: جَاءَنِي جِبْرِيلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِذَا تَوَضَّأْتَ فَانْتَضِحْ
قَالَ أَبُوْ عِيْسَى: هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وسَمِعْت مُحَمَّدًا يَقُولُ: الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْهَاشِمِيُّ مُنْكَرُ الْحَدِيثِ
وَفِي الْبَابِ عَنْ أَبِي الْحَكَمِ بْنِ سُفْيَانَ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَزَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ

وقَالَ بَعْضُهُمْ سُفْيَانُ بْنُ الْحَكَمِ أَوِ الْحَكَمُ بْنُ سُفْيَانَ وَاضْطَرَبُوا فِي هَذَا الْحَدِيثِ

Nashr bin Ali dan Ahmad bin Abu Ubaidullah As-Salimi Al-Bashri telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Qutaibah Salm bin Qutaibah telah menceritakan kepada kami, dari Al-Hasan bin Ali Al-Hasyimi, dari Abdurrahman Al-A’raj, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda, “Jibril telah mendatangiku, lalu ia berkata, ‘Wahai Muhammad, jika kamu berwudhu, maka percikkanlah (kemaluan dengan air untuk menghindari was-was).”

Abu Isa berkata, “Ini Hadis Gharib”. Aku pernah mendengar Muhammad berkata, ‘Al-Hasan bin Ali Al-Hasyimi adalah munkarul hadis.’

Pada bab lainnya juga terdapat riwayat dari Abu Al-Hakam bin Sufyan, Ibnu Abbas, Zaid bin Haritsah, dan Abu Sa’id.

Sebagian dari mereka berkata, “Sufyan bin Al-Hakam atau Al-Hakam bin Sufyan”. Mereka kontradiksi dalam hadis ini.

Hadis No. 49 Sunan At-Tirmidzi

0
Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi

Hadispedia.id – Al-Imam At-Tirmidzi berkata di dalam Sunannya pada kitab bersuci bab cara wudhu Nabi saw.,

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَهَنَّادٌ قَالاَ: حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ ذَكَرَ عَنْ عَلِيٍّ مِثْلَ حَدِيثِ أَبِي حَيَّةَ إِلاَّ أَنَّ عَبْدَ خَيْرٍ قَالَ: كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طُهُورِهِ أَخَذَ مِنْ فَضْلِ طَهُورِهِ بِكَفِّهِ فَشَرِبَهُ
حَدِيثُ عَلِيٍّ رَوَاهُ أَبُو إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ أَبِي حَيَّةَ وَعَبْدِ خَيْرٍ وَالْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ
وَقَدْ رَوَاهُ زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ وَغَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ عَنْ عَلِيٍّ حَدِيثَ الْوُضُوءِ بِطُولِهِ
وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَرَوَى شُعْبَةُ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَلْقَمَةَ فَأَخْطَأَ فِي اسْمِهِ وَاسْمِ أَبِيهِ فَقَالَ: مَالِكُ بْنُ عُرْفُطَةَ
وَرُوِيَ عَنْ أَبِي عَوَانَةَ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ عَنْ عَلِيٍّ
وَرُوِيَ عَنْهُ عَنْ مَالِكِ بْنِ عُرْفُطَةَ مِثْلُ رِوَايَةِ شُعْبَةَ وَالصَّحِيحُ خَالِدُ بْنُ عَلْقَمَةَ

Qutaibah dan Hannad telah menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Al-Ahwash telah menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Abdu Khair, ia menyebutkan dari Ali semisal hadisnya Abu Hayyah. Namun Abdu Khair berkata, “Apabila selesai bersuci, ia mengambil sisa airnya dengan telapak tangannya lalu meminumnya.”

Hadis Ali diriwayatkan oleh Abu Ishaq Al-Hamdani, dari Abu Hayyah dan Abdu Khair dan Al-Harits, dari Ali.

Zaidah bin Qudamah dan selainnya juga meriwayatkannya dari Khalid bin Alqamah, dari Abdu Khair, dari Ali hadis wudhu dengan redaksi yang panjang.

Ini hadis Hasan Shahih.

Syu’bah juga meriwayatkan hadis ini dari Khalid bin Alqamah. Namun, ia salah dalam namanya dan nama ayahnya. Ia berkata, “Malik bin Urfuthah.”

Diriwayatkan juga dari Abu Awanah, dari Khalid bin Alqamah, dari Abdu Khair, dari Ali.

Diriwayatkan juga darinya, dari Malik bin Urfuthah seperti riwayatnya Syu’bah. Yang shahih adalah Khalid bin Alqamah.

Hadis No. 88 Sunan Abi Daud

0
Sunan Abu Daud
Sunan Abu Daud

Hadispedia.id – ِAl-Imam Abu Daud; Sulaiman bin Al-Asy’ats berkata di dalam Sunan-nya pada kitab bersuci bab berlebihan dalam menggunakan air,

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي نَعَامَةَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُغَفَّلٍ سَمِعَ ابْنَهُ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ عَنْ يَمِينِ الْجَنَّةِ إِذَا دَخَلْتُهَا فَقَالَ: أَيْ بُنَيَّ، سَلِ اللَّهَ الْجَنَّةَ، وَتَعَوَّذْ بِهِ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَاءِ

Musa bin Ismail telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Hammad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sa’id Al-Jurairi telah menceritakan kepada kami, dari Abu Na’amah, bahwa Abdullah bin Mughaffal pernah mendengar putranya berkata, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu istana putih di sisi kanan surga apabila saya memasukinya.” Maka Abdullah bin Mughaffal berkata, “Wahai anakku, mintalah surga kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya dari neraka, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sungguh, akan ada suatu kaum di dalam umat ini yang berlebih-lebihan dalam hal bersuci dan berdoa.”