Telaah Hadis Orang yang Wafat Karena Tenggelam Syahid

Hadispedia.id – Meski masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian, dan tim militer dari banyak negara mulai seperti Singapura, Australia, Malaysia dan India, namun dipastikan Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan telah tenggelam (subsunk) pada sabtu kemarin (24/4) sore, sejak mulai kehilangan kontak pada hari Rabu (21/4).

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono ketika memberikan jumpa pers terkait nasib 53 awak kapal yang tenggelam bersama KRI yang disebut merupakan produksi Jerman pada tahun 1977 tersebut. Yudo mengatakan kalau melihat standar cadangan oksigen kapal selam yang maksimal 72 jam, maka itu periode tersebut sudah habis sejak hari sabtu jam 3 dini hari. Ia menambahkan, ia belum mengetahui apakah kapal dalam kondisi blackout (mati listrik) atau tidak, karena jika kelistrikan masih bertahan, maka ada harapan sampai 5 hari.

Kita semua mendoakan yang terbaik bagi seluruh awak kapal. Apapun takdir yang telah Allah gariskan kepada kita semua, termasuk kehidupan atau kematian, adalah bagian dari garis takdir yang telah menjadi kehendak-Nya.

Andai kemudian disimpulkan bahwa seluruhnya dinyatakan wafat dalam kecelakaan saat bertugas tersebut, dalam berbagai riwayat hadis Rasulullah Saw., disebutkan bahwa orang yang wafat karena tenggelam dikategorikan wafat dalam keadaan syahid. Ini seperti disebutkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.

الشُّهَدَاءُ خَمسَةٌ: المَطعُونُ، وَالمبْطُونُ، والغَرِيقُ، وَصَاحبُ الهَدْم وَالشَّهيدُ في سبيل اللَّه

“Orang-orang yang syahid itu ada lima kelompok: 1) orang yang terkena wabah (tho’un); 2) orang yang mengalami sakit perut (sampai meninggal); 3) orang yang tenggelam; 4) orang yang tertimpa (bangunan atau benda berat sampai meninggal); dan 5) orang yang mati syahid di jalan Allah. (Muttafaqun ‘alaihi)

Baca juga: Motivasi Nabi untuk Pelajar dan Pengajar Al-Qur’an

Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. bahkan pernah membuka diskusi ketika para sahabat-sahabatnya berpandangan kalau yang dikategorikan mati syahid hanyalah orang-orang yang meninggal saat jihad di jalan Allah. Ini seperti disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

مَا تَعُدُّونَ الشهداءَ فِيكُم؟ قالُوا: يَا رسُولِ اللَّهِ مَنْ قُتِل في سَبيلِ اللَّه فَهُو شهيدٌ. قَالَ: إنَّ شُهَداءَ أُمَّتي إذًا لَقلِيلٌ،” قالُوا: فَمنْ يَا رسُول اللَّه؟ قَالَ: منْ قُتِل في سبيلِ اللَّه فهُو شَهيدٌ، ومنْ ماتَ في سَبيلِ اللَّه فهُو شهيدٌ، ومنْ ماتَ في الطَّاعُون فَهُو شَهيدٌ، ومنْ ماتَ في البطنِ فَهُو شَهيدٌ، والغَريقُ شَهيدٌ

Rasulullah saw. bertanya, “Apa kategori orang yang syahid menurut kalian?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, yang terbunuh di jalan Allah (dalam jihad) itulah yang disebut syahid.” Rasulullah saw. kemudian menjawab, “Kalau begitu, yang syahid dari umatku (nanti) cuma sedikit.” Para sahabat lalu bertanya, “Lalu siapa lagi wahai Rasulullah saw.?” Rasulullah saw. bersabda, “Yang terbunuh dalam jihad di jalan Allah maka ia syahid. Yang wafat di jalan Allah maka ia syahid. Yang wafat karena wabah juga syahid. Lalu yang wafat karena sakit perut maka ia syahid. Dan yang tenggelam juga syahid.”

Menurut Imam Ibn Hajar Al-‘Asqalani, penyebutan beragamnya macam orang yang mati syahid ini tidak menunjukkan kalau semuanya itu derajatnya setara. Landasannya menurut Ibn Hajar adalah sebuah hadis dengan derajat hasan yang bersumber dari ‘Ali bin Abi Thalib r.a.,

كل موتة يموت بها المسلم فهو شهيد غير أن الشهادة تتفاضل

Semua penyebab kematian yang menimpa seorang muslim maka ia disebut sebagai syahid, hanya saja derajat kesyahidan itu berbeda-beda tingkatnya.

Baca juga: Hadis Keutamaan Doa Sapu Jagat

Terlepas dari seperti apa derajat yang Allah anugerahi, pada hakikatnya orang yang meninggal karena penyebab-penyebab yang disebutkan dalam hadis tersebut, tetaplah mendapatkan ganjaran di sisi Allah Swt. Maka orang yang wafat dalam perjalanan, atau tugas seperti yang dialami saudara-saudara kita yang di dalam kapal selam, jika diniatkan murni karena Allah swt. dan niat-niat baik lainnya, maka Allah akan anugerahi mereka kategori syahid di akhirat. Dan, alasan mereka dikategorikan sebagai syahid, menurut para ulama, seperti dikutip oleh Imam An-Nawawi,

قال العلماء: وإنما كانت هذه الموتات شهادة بتفضل الله تعالى بسبب شدتها وكثرة ألمها

Para ulama berkata, “Sesungguhnya yang wafat (karena sebab-sebab tersebut) menjadi syahid dengan anugerah Allah swt. dikarenakan dahsyat dan begitu pedihnya cara mereka wafat.”

Cara meninggal yang pedih tersebut, sepanjang dalam niat untuk kebaikan tersebut, menjadi penggugur bagi dosa-dosa mereka dan menambahkan pahala mereka sehingga dikategorikan dalam barisan orang-orang yang mati syahid. Demikian disebutkan oleh Ibn At-Tin seperti dikutip dari Fath Al-Bari. Semoga Allah Swt. takdirkan yang terbaik kepada para awak kapal KRI Nanggala disisi-Nya. Amiin.

User Avatar
Muhammad Masrur Irsyadi
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta

Artikel Terkait

spot_img

Artikel Terbaru