Hadispedia.id.- Wajah Rasulullah saw. seperti matahari dan rembulan tentu bukan pada pengertian hakikatnya, melainkan hal itu adalah tasybih (penyerupaan) yang disampaikan oleh para sahabat dan sahabiyat beliau. Seorang sahabat hanya menyerupakan dengan matahari saja, sahabat lain menyerupakan dengan rembulan saja. Tetapi ada pula yang menyerupakan dengan keduanya dalam satu riwayat.
Pada hadis ke-10 kitab As-Syamail Al-Muhammadiyah ini merupakan tasybih wajah Rasulullah saw. yang disampaikan oleh sahabat Al-Bara’ bin Azib sebagai jawaban dari seorang laki-laki yang bertanya kepadanya:
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ، قَالَ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الرُّؤَاسِيُّ، عَنْ زُهَيْرٍ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ: سَأَلَ رَجُلٌ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ: أَكَانَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ السَّيْفِ؟ قَالَ: لَا، بَلْ مِثْلَ الْقَمَرِ
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Waki’, ia berkata, Humaid bin Abdirrahman Ar-Ruwasi dari Zuhair dari Abu Ishaq, ia berkata, “Seorang laki-laki bertanya kepada Al-Bara’ bin ‘Azib, ‘Apakah wajah Rasulullah saw. lancip seperti pedang?” Al-Bara’ menjawab, “Tidak, wajah beliau bagaikan rembulan.” Hadis ini juga berada dalam kitab Shahih al-Bukhari, Sunan al-Tirmidzi, Musnad Ahmad, dan Shahih Ibn Hibban.
Dalam hadis tersebut seakan seorang yang bertanya kepada Al-Bara’ menyamakan wajah Rasulullah saw. panjang seperti pedang. Akan tetapi Al-Bara’ membantah sekaligus menjawab lebih bahwa beliau mirip rembulan pada keliling wajahnya dan kemilaunnya yang termasuk potensi penyerupaan pada pedang.
Baca juga: Rasulullah saw. Lebih Indah dari Rembulan
Tasybih dengan pedang dari sisi panjang dan bersinarnya -yang berpotensi- merupakan pertanyaan dari seorang laki-laki dan diperkuat oleh riwayat Zuhair. Tetapi ada hadis Imam Muslim yang mendukung jawaban Al-Bara’ bin Azib dan memberikan analogi dengan arti yang sangat mendalam. Kali ini jawabannya dari sahabat lain, Jabir bin Samurah:
فَقَالَ رَجُلٌ وَجْهُهُ مِثْلُ السَّيْفِ؟ قَالَ: لَا، بَلْ كَانَ مِثْلَ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ، وَكَانَ مُسْتَدِيرًا وَرَأَيْتُ الْخَاتَمَ عِنْدَ كَتِفِهِ مِثْلَ بَيْضَةِ الْحَمَامَةِ يُشْبِهُ جَسَدَهُ
Seorang laki-laki bertanya keapda Jabir, “Apakah wajah beliau seperti pedang?, Jabir menjawab, “Tidak, bahkan seperti matahari, bulan, dan agak bundar. Aku melihat sebuah cap dibahunya, kira-kira sebesar telor merpati, serupa dengan warna tubuh beliau.”
Hadis tersebut memberikan pemahaman wajah Rasulullah saw. mirip matahari dan rembulan. Adapun penyerupaan pada matahari karena bagus kilauan sinarnya, sedangkan penyerupaan pada rembulan karena menyenangkan. Kata tadwir penegasan wajah beliau memiliki dua sifat secara bersamaan indah dan agak bundar, karena penyerupaan pada pedang berpotensi pada sisi panjang dan kilauannya.
Banyak riwayat dari para sahabat dan sahabiyat yang menggambarkan wajah Rasulullah saw. mirip matahari dan rembulan. Sebagai penutup, ada pendapat Abu ‘Ubaid ketika menjelaskan bahwa wajah beliau bundar dalam hadis riwayat Ali. Abu ‘Ubaid berkata, “Wajah Rasulullah saw. tidak sangat bundar, namun terdapat kebersahajaan, kebahagiaan, dan manis menurut orang Arab.”