Hadispedia.id – Umumnya, nama seseorang dinisbatkan kepada nama ayahnya. Seperti, Nama Ali bin Abi Thalib. Abu Thalib adalah ayah dari sayyidina Ali karramallahu wajhah. Namun, ada perawi hadis yang namanya lebih terkenal dinisbatkan kepada bukan ayahnya. Baik dinisbatkan kepada yang bersifat dekat, seperti kepada ibu dan kakek, atau yang bersifat asing seperti kepada pengasuhnya atau semisalnya.
Pengetahuan tentang nama perawi yang dinisbatkan tidak kepada nama ayahnya penting diketahui oleh para pengkaji hadis. Hal ini disebabkan karena agar tidak terjadi persangkaan adanya dua perawi yang berbeda ketika ia dinisbatkan kepada nama ayahnya.
Imam Nawawi di dalam kitab At-Taqrib wa At-Taisir li Ma’rifati Sunan Al-Basyir An-Nadzir menjelaskan bahwa terkait hal ini ada empat kategori:
- Perawi yang dinisbatkan kepada nama ibunya. Seperti Mu’adz, Mu’awidz, dan Audz. Ketiga orang ini berasal dari Bani ‘Afra’. Sedangkan nama ayah mereka adalah Al-Harits. Begitu pula Bilal bin Hamamah (Bilal putranya ibu Hamamah), nama ayahnya adalah Rabah. Suhail, Sahl, dan Shafwan dari suku Baidha’. Ayah mereka adalah Wahb. Syurahbil bin Hasanah, nama ayahnya adalah Abdullah bin Mutha’. Abdullah bin Buhainah, nama ayahnya adalah Malik. Muhammad bin Al-Hanafiyah, nama ayahnya adalah Ali bin Abi Thalib. Begitu juga dengan Ismail bin Ulayyah. Nama ayahnya adalah Ibrahim.
- Perawi yang dinisbatkan kepada nama neneknya. Seperti Ya’la bin Munyah. Munyah adalah nama nenek dari jalur ayahnya. Ada yang mengatakan nenek dari jalur ibunya. Sedangkan nama ayahnya adalah Umayyah. Begitu juga dengan Basyir bin Al-Khashasyiyah. Khashasyiyah adalah nama ibu yang ketiga dari jalur kakeknya. Namun, ada yang mengatakan Khashasyiyah adalah nama ibunya. Sedangkan nama ayahnya adalah Ma’bad.
- Perawi yang dinisbatkan kepada nama kakeknya. Di kalangan sahabat yang masuk dalam kategori ini, antara lain, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, namanya adalah Amir bin Abdullah bin Al-Jarrah. Haml bin An-Nabighah, namanya adalah Haml bin Malik bin An-Nabighah. Ahmad bin Hanbal, namanya adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal.
- Perawi yang dinisbatkan kepada nama orang lain yang tidak punya ikatan kekeluargaan karena suatu alasan. Contohnya Miqdad bin Amr Al-Kindi, ia juga dikatakan Miqdad bin Al-Aswad, karena ia pernah dipangku Al-Aswad bin Abd Yaghuts. Ia pun kemudian diangkat menjadi anak angkat Al-Aswad. Juga Al-Hasan bin Dinar. Dinar adalah ayah tirinya. Sedangkan ayah aslinya bernama Washil.