Beranda blog Halaman 53

Hadis No. 20 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam kitab Shahihnya pada bab orang yang benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka adalah bagian dari iman,

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:  ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِى النَّارِ

Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman; (1) Orang yang Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari pada selain keduanya, (2) orang yang bila mencintai seseorang, ia tidak mencintai orang itu kecuali karena Allah, dan (3) orang yang benci kembali kepada kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka.”

Hadis No. 19 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam kitab Shahihnya pada bab sabda Nabi saw. “Saya adalah orang yang paling tahu tentang Allah.” Dan sesungguhnya ma’rifat (pengenalan kepada Allah) adalah perbuatan hati karena firman Allah swt. “… tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu.“,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَمَرَهُمْ أَمَرَهُمْ مِنَ الأَعْمَالِ بِمَا يُطِيقُونَ قَالُوا إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ. فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الْغَضَبُ فِى وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُولُ إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا

Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdah telah mengabarkan kepada kami, dari Hisyam, dari bapaknya, dari Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. bila memerintahkan kepada para sahabat, beliau memerintahkan mereka untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan. Kemudian para sahabat berkata, ‘Kami tidaklah seperti engkau, wahai Rasulullah, sungguh Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang.’ Maka beliau marah hingga terlihat kemarahan itu dari raut wajahnya, lalu beliau bersabda, ‘Sesungguhnya yang paling taqwa dan tahu tentang Allah hanyalah aku.'”

Hadis No. 18 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam kitab Shahihnya pada bab bagian dari agama adalah menghindar dari fitnah,

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى صَعْصَعَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الْمُسْلِمِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنَ الْفِتَنِ

Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha’sha’ah dari bapaknya dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Hampir saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang digembalakan di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah.”

Hadis No. 17 Shahih Al-Bukhari

0
Shahih Al-Bukhari
Shahih Al-Bukhari

Hadispedia.id – Al-Imam Al-Bukhari berkata di dalam kitab Shahihnya pada bab tanda keimanan adalah mencintai sahabat Anshar,

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنِ الزُّهْرِىِّ قَالَ أَخْبَرَنِى أَبُو إِدْرِيسَ عَائِذُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ رضى الله عنه وَكَانَ شَهِدَ بَدْرًا وَهُوَ أَحَدُ النُّقَبَاءِ لَيْلَةَ الْعَقَبَةِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ وَحَوْلَهُ عِصَابَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ «بَايِعُونِى عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلاَ تَسْرِقُوا وَلاَ تَزْنُوا وَلاَ تَقْتُلُوا أَوْلاَدَكُمْ وَلاَ تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ وَلاَ تَعْصُوا فِى مَعْرُوفٍ فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِى الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا ثُمَّ سَتَرَهُ اللَّهُ فَهُوَ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ وَإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ». فَبَايَعْنَاهُ عَلَى ذَلِكَ

Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’aib telah mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, ia berkata, Abu Idris ‘Aidzullah bin Abdullah telah mengabarkan kepadaku bahwa Ubadah bin As-Shamit r.a. adalah seorang sahabat yang ikut perang Badar dan juga seorang yang ikut bersumpah pada malam Aqobah, dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda ketika berada di tengah-tengah sebagian sahabat, “Berbaiatlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, dan tidak bermaksiat dalam perkara yang ma’ruf. Siapa di antara kalian yang memenuhinya, maka pahalanya ada pada Allah dan siapa yang melanggar dari hal tersebut kemudian Allah menutupinya (tidak menguhukumnya di dunia), maka urusannya kembali kepada Allah, jika Dia mau, dimaafkannya atau disiksanya.” Maka, kami membaiat beliau untuk perkara-perkara tersebut.

Hadis No. 8 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam kitab Al-Iman bab Bayan As-Shalawat Allati Hiya Ahadu Arkan Al-Islam (Penjelasan Shalat-shalat yang merupakan salah satu dari rukun Islam),

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ جَمِيلِ بْنِ طَرِيفِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللهِ، يَقُولُ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرُ الرَّأْسِ، نَسْمَعُ دَوِيَّ صَوْتِهِ، وَلَا نَفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ، وَاللَّيْلَةِ» فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ، وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ»، فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ؟ فَقَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ»، وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ، فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ»، قَالَ: فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ، وَهُوَ يَقُولُ: وَاللهِ، لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا، وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ

Qutaibah bin Sa’id bin Jamil bin Tharif bin Abdullah Ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami, dari Malik bin Anas dalam riwayat yang dibacakan kepadanya, dari Abu Suhail, dari ayahnya, bahwa dia mendengar Thalhah bin Ubaidullah berkata, “Seorang laki-laki dari penduduk Nejd yang rambutnya kusut datang kepada Rasulullah saw. kami mendengar gumaman suaranya, namun kami tidak dapat memahami sesuatu yang dia ucapkan hingga dia dekat dari Rasulullah saw., ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah saw. menjawab, “Shalat lima waktu siang dan malam.” Dia bertanya lagi, “Apakah saya masih mempunyai kewajiban lagi selain shalat lima waktu?”. Beliau menjawab, “Tidak, kecuali kamu melakukan shalat sunah dan puasa di bulan Ramadhan.” Lalu dia bertanya, “Apakah saya masih mempunyai kewajiban lagi selain itu?” Beliau menjawab, “Tidak, kecuali kamu melakukan puasa sunnah, dan Rasulullah saw. menyebutkan (kewajiban) zakat kepadanya.” Lalu, dia bertanya, “Apakah saya masih mempunyai kewajiban lagi selain itu?”Beliau menjawab, “Tidak, kecuali kamu melakukan sedekah sunnah.” Thalhah berkata, “Lalu laki-laki itu mengundurkan diri pamit, seraya berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan menambahkan lebih dari ini dan tidak mengurangi darinya.” Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Dia akan beruntung jika dia benar (melakukannya).”

Baca juga: Hadis Jalan Menuju Surga

Hadis No. 7 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam kitab Al-Iman bab Penjelasan tentang Iman, Islam, dan Ihsan,

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ عُمَارَةَ وَهُوَ ابْنُ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَلُونِي»، فَهَابُوهُ أَنْ يَسْأَلُوهُ، فَجَاءَ رَجُلٌ، فَجَلَسَ عِنْدَ رُكْبَتَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: «لَا تُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ»، قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: «أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكِتَابِهِ، وَلِقَائِهِ، وَرُسُلِهِ، وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ»، قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْإِحْسَانُ؟ قَالَ: «أَنْ تَخْشَى اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»، قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ؟ قَالَ: ” مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ، وَسَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا: إِذَا رَأَيْتَ الْمَرْأَةَ تَلِدُ رَبَّهَا، فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا، وَإِذَا رَأَيْتَ الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الصُّمَّ الْبُكْمَ مُلُوكَ الْأَرْضِ، فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا، وَإِذَا رَأَيْتَ رِعَاءَ الْبَهْمِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ، فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِي خَمْسٍ مِنَ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللهُ “، ثُمَّ قَرَأَ: {إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللهِ عَلِيمٌ خَبِيرٌ} [لقمان: 34] قَالَ: ثُمَّ قَامَ الرَّجُلُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «رُدُّوهُ عَلَيَّ»، فَالْتُمِسَ، فَلَمْ يَجِدُوهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذَا جِبْرِيلُ، أَرَادَ أَنْ تَعَلَّمُوا إِذْ لَمْ تَسْأَلُوا

Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Jarir telah menceritakan kepada kami, dari Umarah yakni Ibnu Al-Qa’qa’, dari Abu Zur’ah, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Bertanyalah kepadaku.” Namun mereka takut dan segan bertanya kepada beliau. Maka, seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan kedua lutut beliau. Laki-laki itu bertanya, “Wahai Rasulullah, apa Islam itu?’ Beliau menjawab, “Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan berpuasa Ramadhan.” Dia berkata, “Kamu benar.” Lalu, ia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, apa iman itu?” Beliau menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, utusan-utusan-Nya, kamu beriman kepada hari kebangkitan, dan semua takdir.” Dia berkata, “Kamu benar”. Lalu dia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu?” Beliau menjawab, “Kamu takut kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Dia berkata, “Kamu benar”. Lalu dia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, kapankah hari Kiamat itu?” Beliau menjawab, “Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya dari pada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya, yaitu bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuannya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki, telanjang, tuli, dan bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling berlomba-lomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari kegaiban yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.” Kemudian beliau saw. membaca (ayat yang artinya), “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.”(Q.S. Luqman: 34). Kemudian laki-laki itu bangun (mengundurkan diri). Maka Rasulullah saw. bersabda, “Panggillah dia menghadapku.” Maka dia dicari, namun mereka tidak mendapatkannya. Lalu, Rasulullah saw. bersabda, “Laki-laki ini adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari (agama) karena kalian tidak bertanya.”

Hadis No. 6 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam kitab Al-Iman bab Penjelasan tentang Iman, Islam, dan Ihsan,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ فِي رِوَايَتِهِ: «إِذَا وَلَدَتِ الْأَمَةُ بَعْلَهَا» يَعْنِي السَّرَارِيَّ

Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Hayyan At-Taimiy telah menceritakan kepada kami dengan sanad ini hadis semisalnya (baca: Hadis No. 5 Shahih Muslim), hanya saja dalam riwayatnya ada kalimat, “Apabila hamba wanita melahirkan suaminya.” Yakni para gundik.

Hadis No. 5 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi r.a. berkata dalam kitab Al-Iman bab Penjelasan tentang Iman, Islam, dan Ihsan,

وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ جَمِيعًا عَنِ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِى حَيَّانَ عَنْ أَبِى زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الإِيمَانُ قَالَ « أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الآخِرِ ». قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الإِسْلاَمُ قَالَ « الإِسْلاَمُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوبَةَ وَتُؤَدِّىَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ ». قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الإِحْسَانُ قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لاَ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ». قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ « مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَلَكِنْ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتِ الأَمَةُ رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا كَانَتِ الْعُرَاةُ الْحُفَاةُ رُءُوسَ النَّاسِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رِعَاءُ الْبَهْمِ فِى الْبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِى خَمْسٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ اللَّهُ ». ثُمَّ تَلاَ -صلى الله عليه وسلم- (إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى الأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ) ». قَالَ ثُمَّ أَدْبَرَ الرَّجُلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رُدُّوا عَلَىَّ الرَّجُلَ ». فَأَخَذُوا لِيَرُدُّوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَذَا جِبْرِيلُ جَاءَ لِيُعَلِّمَ النَّاسَ دِينَهُم

Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb semuanya telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ulayyah, Zuhair berkata, Ismail bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami, dari Abu Hayyan dari Abu Zur’ah bin Amr bin Jarir dari Abu Hurairah, ia berkata, “Pada suatu hari, Rasulullah saw. berada di hadapan orang-orang, lalu seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah iman itu?” Beliau menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, para rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan yang akhir.” Dia bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?” Beliau menjawab, “Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan berpuasa Ramadhan.” Dia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, apa ihsan itu?” Beliau menjawab, “Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Dia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu?” Beliau menjawab, “Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui dari pada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya, yaitu bila hamba wanita melahirkan tuannya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila orang yang telanjang tanpa alas kaki menjadi pemimpin manusia. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.” Kemudian beliau saw. membaca (ayat yang artinya), “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.”(Q.S. Luqman: 34). Kemudian laki-laki itu pergi. Maka Rasulullah saw. bersabda, “Panggil kembali laki-laki tersebut menghadapku.” Maka, mereka mulai memanggilnya lagi, namun mereka tidak melihat sesuatu pun. Lalu, Rasulullah saw. bersabda, “Ini Jibril, dia datang untuk mengajarkan manusia tentang agama mereka.”

Penjelasan:

Hadis kelima ini merupakan penguat dari hadis pertama (baca:Hadis No. 1 Shahih Muslim), kedua, ketiga, dan keempat yang diriwayatkan oleh Sahabat Umar bin Al-Khattab. Namun, hadis ini diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah. Dalam istilah ilmu hadis, hadis penguat yang diriwayatkan oleh sahabat lain disebut syahid/syawahid.

Hadis tersebut dikenal dengan hadis Jibril yang juga dikutip oleh Imam An-Nawawi di dalam kitab Arbainnya pada urutan kedua. Penjelasan hadis tersebut dapat dibaca dalam kolom Syarah Hadis berjudul Hadis tentang Islam, Iman, dan Ihsan.

Hadis No. 4 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam kitab Al-Iman bab Penjelasan tentang Iman, Islam, dan Ihsan,

وَحَدَّثَنِى حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ

Hajjaj bin As-Sya’ir telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Al-Mu’tamir telah menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari Ibnu Umar, dari Umar, dari Nabi saw. dengan semisal hadis mereka.

Penjelasan:

Hadis keempat ini merupakan penguat dari hadis pertama (baca:Hadis No. 1 Shahih Muslim), dalam istilah ilmu hadis disebut mutabi’/tabi’. Hadis tersebut dikenal dengan hadis Jibril yang juga dikutip oleh Imam An-Nawawi di dalam kitab Arbainnya pada urutan kedua. Penjelasan hadis tersebut dapat dibaca dalam kolom Syarah Hadis berjudul Hadis tentang Islam, Iman, dan Ihsan.

Hadis No. 3 Shahih Muslim

0
Shahih Muslim
Shahih Muslim

Hadispedia.id – Al-Imam ِAbu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi berkata dalam kitab Al-Iman bab Penjelasan tentang Iman, Islam, dan Ihsan,

وَحَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالاَ لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ. فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ عَنْ عُمَرَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَفِيهِ شَىْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا

Dan Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepadaku, ia berkata, Yahya bin Sa’id Al-Qaththan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Usman bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah bin Buraidah telah menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Ya’mar dan Humaid bin Abdurrahman, mereka berkata, “Kami bertemu Abdullah bin Umar, lalu kami menyebutkan tentang takdir dan pendapat mereka tentangnya, lalu dia mengisahkan hadis tersebut sebagaimana hadis mereka dari Umar r.a. dari Nabi saw. dan di dalamnya terdapat suatu tambahan dan pengurangan.

Penjelasan:

Hadis ketiga ini merupakan penguat dari hadis pertama (baca:Hadis No. 1 Shahih Muslim), dalam istilah ilmu hadis disebut mutabi’/tabi’. Hadis tersebut dikenal dengan hadis Jibril yang juga dikutip oleh Imam An-Nawawi di dalam kitab Arbainnya pada urutan kedua. Penjelasan hadis tersebut dapat dibaca dalam kolom Syarah Hadis berjudul Hadis tentang Islam, Iman, dan Ihsan.