Beranda blog Halaman 62

Hadis No. 34 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab makruh kencing di lubang,

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ أَنْبَأَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْجِسَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي جُحْرٍ
قَالُوا لِقَتَادَةَ وَمَا يُكْرَهُ مِنْ الْبَوْلِ فِي الْجُحْرِ قَالَ يُقَالُ إِنَّهَا مَسَاكِنُ الْجِنِّ

Ubaidullah bin Sa’id telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Mu’adz bin Hisyam telah memberitakan kepada kami, ia berkata, ayahku telah menceritakan kepadaku, dari Qatadah, dari Abdullah bin Sarjis bahwa Nabiyullah saw. bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian buang air kecil di dalam lubang.”

Mereka bertanya kepada Qatadah, “Kenapa dilarang buang air kecil di lubang?” Ia menjawab, “Dikatakan bahwa ia adalah tempat tinggal jin.”

Penjelasan:

Imam As-Sindi di dalam syarah Sunan An-Nasa’i mengatakan bahwa maksud lubang di sini adalah lubang yang digali oleh binatang buas. Sehingga, dikhawatirkan dapat menyakiti pihak yang berada di dalam lubang itu, seperti ular, jin, atau selainnya.

Hadis No. 33 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab kencing di sebuah baskom,

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ أَنْبَأَنَا أَزْهَرُ أَنْبَأَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ يَقُولُونَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصَى إِلَى عَلِيٍّ لَقَدْ دَعَا بِالطَّسْتِ لِيَبُولَ فِيهَا فَانْخَنَثَتْ نَفْسُهُ وَمَا أَشْعُرُ فَإِلَى مَنْ أَوْصَى. قَالَ الشَّيْخُ أَزْهَرُ هُوَ ابْنُ سَعْدٍ السَّمَّانُ

Amr bin Ali telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Azhar telah memberitakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Aun telah memberitakan kepada kami, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Aisyah, ia berkata, Orang-orang berkata bahwa Nabi saw. mewasiatkan Ali. Sungguh beliau meminta sebuah baskom untuk digunakan buang air kecil, lalu anggota tubuh beliau perlahan-lahan lemah karena mendekati ajal. Aku tidak merasakan hal itu, dan kepada siapakah beliau berwasiat?” Syekh berkata, “Azhar adalah putra Sa’d As-Samman”.

Hadis No. 32 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab kencing di dalam bejana,

أَخْبَرَنَا أَيَّوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْوَزَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَتْنِي حُكَيْمَةُ بِنْتُ أُمَيْمَةَ عَنْ أُمِّهَا أُمَيْمَةَ بِنْتِ رُقَيْقَةَ قَالَتْ كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدَحٌ مِنْ عَيْدَانٍ يَبُولُ فِيهِ وَيَضَعُهُ تَحْتَ السَّرِيرِ

Ayyub bin Muhammad Al-Wazzan telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hajjaj telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Juraij berkata, Hukaimah binti Umaimah telah mengabarkan kepadaku, dari ibunya; Umaimah binti Ruqaiqah, ia berkata, “Nabi saw. memiliki bejana dari kayu kurman, beliau buang air kecil di dalamnya, dan beliau meletakkannya di bawah tempat tidur.”

Hadis No. 31 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab bersuci dengan sempurna dari air kencing,

أَخْبَرَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ عَنْ وَكِيعٍ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا يُحَدِّثُ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا هَذَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنْ بَوْلِهِ وَأَمَّا هَذَا فَإِنَّهُ كَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ دَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ فَغَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا خَالَفَهُ مَنْصُورٌ رَوَاهُ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ وَلَمْ يَذْكُرْ طَاوُسًا

Hannad bin As-Sari telah mengabarkan kepada kami, dari Waki’ dari Al-A’masy, ia berkata, aku mendengar Mujahid menceritakan (hadis) dari Thawus dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah saw. pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini disiksa, namun bukan karena dosa besar. Orang yang ini, dulu tidak membersihkan air kencingnya (dengan tuntas). Sementara orang yang ini, disiksa karena selalu mengadu domba.” Kemudian beliau meminta sepotong pelepah kurma yang masih basah. Beliau membelahnya menjadi dua dan menancapkannya di atas kuburan yang ini satu, dan di atas kuburan yang ini satu. Kemudian beliau bersabda, “Semoga (kedua pelepah kurma yang basah itu) dapat meringankan azab keduanya selagi belum kering.” Manshur berbeda periwayatnya. Ia meriwayatkan dari Mujahid dari Ibnu Abbas dan ia tidak menyebutkan Thawus.

Hadis No. 30 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab kencing ke arah penutup yang menutupinya,

أَخْبَرَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ عَنْ أَبِي مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ابْنِ حَسَنَةَ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي يَدِهِ كَهَيْئَةِ الدَّرَقَةِ فَوَضَعَهَا ثُمَّ جَلَسَ خَلْفَهَا فَبَالَ إِلَيْهَا فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ انْظُرُوا يَبُولُ كَمَا تَبُولُ الْمَرْأَةُ فَسَمِعَهُ فَقَالَ أَوَ مَا عَلِمْتَ مَا أَصَابَ صَاحِبُ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانُوا إِذَا أَصَابَهُمْ شَيْءٌ مِنْ الْبَوْلِ قَرَضُوهُ بِالْمَقَارِيضِ فَنَهَاهُمْ صَاحِبُهُمْ فَعُذِّبَ فِي قَبْرِهِ

Hannad bin As-Sari telah mengabarkan kepada kami, dari Abu Muawiyah dari Al-A’masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Hasanah, ia berkata, Rasulullah saw. pernah menemui kami, sedangkan di tangan beliau ada sesuatu yang mirip perisai dari kulit. Beliau lalu meletakkannya dan duduk di belakangnya. Kemudian beliau buang air kecil ke arah perisai tersebut. Sebagian orang pun berkomentar, “Lihatlah, beliau buang air kecil seperti perempuan.” Beliau mendengar ucapan tersebut dan bersabda, “Apakah kamu tidak tahu apa yang menimpa seorang Bani Israil? Apabila Kaum Bani Israil terkena percikan air kencing, maka mereka menggunting kain yang terkena kencing tadi. Lalu, seorang Bani Israil (tadi) melarang mereka melakukan demikian, sehingga ia disiksa di kuburnya.”

Penjelasan:

Penyerupaan cara buang air kecilnya Nabi saw. terhadap perempuan ada yang mengatakan adalah pada di sisi ditutupinya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi, karena tradisi orang Jahiliyah saat itu ketika buang air kecil tidak menggunakan satir/penutup. Ada pula yang mengartikan penyerupaannya pada sisi buang air kecil dengan duduk, karena tradisi orang Arab saat itu juga ketika buang air kecil dengan berdiri. Namun, bisa juga kemungkinan diserupakan pada kedua hal tersebut.

Adapun seseorang Bani Israil disiksa di kuburnya tersebut karena ia melanggar aturan syariatnya agar menggunting baju yang terkena cipratan kencing. Artinya, Nabi saw. mengajarkan kepada umatnya agar tidak menyepelekan dalam urusan kencing. Sehingga, beliau ketika buang air kecil ditutupi dengan satir agar tidak menciprat ke mana-mana yang dapat menyebabkan najis.

Hadis No. 29 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab kencing di rumah dengan duduk,

أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَالَ قَائِمًا فَلَا تُصَدِّقُوهُ مَا كَانَ يَبُولُ إِلَّا جَالِسًا

Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Syarik telah memberitakan kepada kami, dari Al-Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dari Aisyah r.a., ia berkata, “Barang siapa mengabarkan kepada kalian bahwa Rasulullah saw. buang air kecil dengan berdiri, maka janganlah kalian mempercayainya, karena beliau tidak buang air kecil kecuali dengan duduk.”

Penjelasan:

Hadis ini tidak perlu dipertentangkan dengan hadis sebelumnya riwayat Hudzaifah yang memberitakan bahwa Rasulullah saw. pernah kencing dengan berdiri saat di luar rumah dan saat itu berada di tempat pembuangan sampah. Sedangkan umumnya ketika beliau berada di rumah, maka beliau buang air kecil dengan duduk, tidak dengan berdiri, karena kondisinya sangat memungkinkan.

Sehingga, maksud hadis Sayyidah Aisyah r.a. menurut Imam As-Sindi di atas adalah jangan pernah mempercayai orang yang mengatakan bahwa Nabi saw. buang air kecil dengan berdiri saat di rumah.

Hadis No. 28 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab rukhsah kencing di padang pasir dengan berdiri,

أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ أَنْبَأَنَا بَهْزٌ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ وَمَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَشَى إِلَى سُبَاطَةِ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا قَالَ سُلَيْمَانُ فِي حَدِيثِهِ وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ وَلَمْ يَذْكُرْ مَنْصُورٌ الْمَسْحَ

Sulaiman bin Ubaidullah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Bahz telah memberitakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah memberitakan kepada kami, dari Sulaiman dan Manshur dari Abu Wa’il dari Hudzaifah bahwasannya Nabi saw. berjalan ke arah tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu beliau buang air kecil dengan berdiri. Sulaiman berkata pada riwayat hadisnya, “Dan beliau mengusap di atas kedua khuf (sepatu)nya”. Sedangkan Manshur tidak menyebutkan redaksi “al-mashu/mengusap” (dalam riwayat hadisnya).

Hadis No. 27 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab rukhsah kencing di padang pasir dengan berdiri,

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ أَنْبَأَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ أَنَّ حُذَيْفَةَ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى سُبَاطَةَ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا

Muhammad bin Basyar telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad telah memberitakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah memberitakan kepada kami, dari Manshur, ia berkata, ‘Aku mendengar Abu Wa’il bahwa Hudzaifah berkata sesungguhnya Rasulullah saw. pernah mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu beliau buang air kecil dengan berdiri.

Hadis No. 26 Sunan An-Nasa’i

0
Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i

Hadispedia.id – Al-Imam An-Nasa’i berkata dalam kitab Sunan-nya pada bab rukhsah kencing di padang pasir dengan berdiri,

أَخْبَرَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ أَنْبَأَنَا إِسْمَعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى سُبَاطَةَ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا

Muammal bin Hisyam telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ismail telah memberitakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah mengabarkan kepada kami, dari Sulaiman dari Abu Wa’il dari Hudzaifah bahwasannya Rasulullah saw. pernah mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, lalu beliau buang air kecil dengan berdiri

Sekolah Hadis El-Bukhari Institute: Membumikan Kajian Hadis di Indonesia

0
Sekolah Hadis
Sekolah Hadis

Hadispedia.id – Divisi Pelatihan el-Bukhari Institute (eBI) sejak tahun 2016 yang lalu telah melaunching program baru yang diberi nama dengan Sekolah Hadis. Program ini bertujuan untuk membumikan kajian hadis di Nusantara dengan menggunakan metode Short-Course dan Focus Group Discussion (FGD). Gagasan ini dimaksudkan untuk mengisi dan menyemarakkan sepinya kajian-kajian hadis di Indonesia serta minimnya para ilmuan yang bisa disebut sebagai muhaddits di zaman sekarang.

Sekolah Hadis berbeda dengan Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences Jakarta, pesantren khusus hadis yang didirikan oleh Almarhum Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub, MA rahimahullah, yang menerapkan sistem pesantren dengan kolaborasi antara sistem klasikal & modern sebagai metodenya ataupun Lembaga Kajian Hadis al-Mughni pimpinan Ustadz Dr. Luthfi Fathullah, MA yang fokus dalam pengembangan hadis melalui dunia digital sebagai ciri khasnya.

Distingsi Sekolah Hadis ini terletak pada bentuk penyajian dan durasi belajarnya yang lebih singkat, yaitu lebih kurang 8x pertemuan untuk masing-masing programnya. Hal ini terinspirasi dari beberapa program serupa yang pernah diadakan oleh lembaga penelitian lain dalam disiplin ilmu yang berbeda, seperti Sekolah Demokrasi yang diadakan oleh Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), Pendidikan Kader Mufassir oleh Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) pimpinan Prof. Dr. Quraisy Shihab, MA, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, sasaran program ini adalah semua kalangan yang mempunyai kecenderungan terhadap kajian hadis, khususnya di daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Kelas yang akan dibuka pada 31 Januari 2022 ini akan difokuskan ke dalam tiga kategori. Pertama, Kelas Musthalah Hadis (Ilmu Hadis Dasar). Kedua, Kelas Takhrij wa Dirasah al-Sanad (Kelas Pelacakan dan Kritik Hadis). Dan ketiga, Kelas Thuruq Fahmil Hadits (Ilmu Metode Memahami Hadis).

Sementara itu, buku yang akan dijadikan pegangan dalam setiap kelas adalah Kitab Taisir Musthalah al-Hadits karya Mahmud Thahhan untuk Kelas Musthalah, Kitab Ushul al-Takhrij wa Dirasah al-Asanid karya Mahmud Thahhan untuk Kelas Takhrij, serta Kitab al-Thuruq al-Shahihah fi Fahm al-Sunnah al-Nabawiyyah karya Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub, MA untuk Kelas Thuruq. Selain itu, juga akan dikombinasikan dengan kitab-kitab lain yang sejenis sebagai pengayaan dan bahan diskusi.

Outcome atau target utama program ini adalah agar setiap peserta dapat menguasai materi-materi dasar terkait Ilmu Mustalah Hadis, Metode Takhrij Hadits dan Kritik Sanadnya dengan metode digital, serta Metode Memahami Hadis secara benar dan humanis. Target ini sesuai dengan tingkatan kajian hadis di masa sekarang sebagaimana yang pernah dipetakan oleh Almarhum Kyai Ali Mustafa Yaqub dalam sejumlah karya-karyanya.

Terkait dengan jadwal pelaksanaan, program ini akan dimulai pada hari Senin, 31 Januari 2022 mendatang secara daring melalui platform Zoom Cloud Meeting. Adapun jadwalnya adalah setiap Senin dan Selasa, pukul 16.00 WIB untuk Kelas Ilmu Hadis Dasar, Rabu dan Kamis, pukul 16.00 WIB untuk Kelas Takhrij dan Kritik Sanad, serta Sabtu dan Ahad, pukul 16.00 WIB untuk Kelas Metode Memahami Hadis. Masing-masing kelas berdurasi 1,5 jam untuk setiap pertemuan dengan kuota maksimal tidak lebih dari 20 orang/kelas. Bagi yang berminat mengikuti program ini bisa mengklik link berikut : http://bit.ly/SekolahHadisEl-Bukhari.